1. Mengubah Narasi di Media
Media harus berhenti mengejar sensasi dan mulai fokus pada edukasi. Cerita korban harus diliput dengan empati, bukan eksploitasi.
2. Regulasi dan Literasi Digital
Pemerintah perlu memperkuat hukum anti-bullying di dunia maya, sementara pendidikan literasi digital harus menjadi prioritas.
3. Empati sebagai Budaya
Masyarakat perlu diajarkan bahwa empati bukan kelemahan, melainkan kekuatan. Setiap orang bisa menjadi bagian dari solusi, bukan justru menjadi pelaku.
Luka yang Tidak Perlu Ditambah Luka
Tragedi Itaewon dan Jeju Air seharusnya menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas dan dukungan sosial. Sayangnya, budaya pembulian mengubah luka menjadi palu yang terus memukul korban.
Jika kita ingin menjadi masyarakat yang lebih baik, mulailah dari hal sederhana: menahan jari dari komentar jahat dan memilih untuk mendengarkan. Karena di balik layar, ada manusia yang berjuang untuk pulih.
Seperti yang dikatakan oleh mendiang Sulli, "Aku hanya ingin dicintai karena diriku sendiri." Mari kita belajar untuk mencintai, atau setidaknya, berhenti menyakiti.
"Luka mereka adalah luka kita. Sembuhkan, bukan tambah luka itu."