Mohon tunggu...
Kartika Tjandradipura
Kartika Tjandradipura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Co-Founder Writing for Healing Community

Penulis dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan mental health awareness dan self compassion. Untuk mengenal tulisannya lebih jauh, bisa dilihat di akun Instagram : @kartika_olive

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Selamat dari Tragedi, tetapi Di-bully: di Mana Empati?

4 Januari 2025   18:59 Diperbarui: 14 Januari 2025   18:44 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media kerap menyulut api dengan judul sensasional yang membingkai korban sebagai subjek kontroversi. Ini memicu netizen untuk "berburu" korban dengan dalih moralitas. Pada kasus Itaewon, beberapa korban selamat dihujani kritik karena dianggap "tidak berbuat cukup" saat tragedi terjadi.

4. Budaya Kompetitif dan Kurangnya Edukasi Emosional

Di Korea, sistem pendidikan yang sangat kompetitif sering mengabaikan pentingnya kesehatan mental dan empati. Akibatnya, banyak orang tidak memiliki kemampuan untuk memahami atau merespons emosi orang lain secara sehat, yang berujung pada pembulian.

Dampak Pembulian: Ketika Luka Menjadi Terlalu Dalam

1. Korban Berujung Bunuh Diri

Fenomena ini menjadi lebih tragis ketika kita melihat banyak korban pembulian yang akhirnya memilih bunuh diri. Selebriti seperti Sulli dan Goo Hara adalah contoh nyata, tetapi ini juga terjadi pada korban tragedi seperti Itaewon.

2. Normalisasi Kekejaman

Pembulian menjadi hal biasa, bahkan dianggap sebagai "harga yang harus dibayar" untuk tampil di depan publik. Ini menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus.

3. Trauma Kolektif yang Terabaikan

Masyarakat sering lupa bahwa tragedi seperti Itaewon dan Jeju Air meninggalkan trauma mendalam. Ketika pembulian menambah luka, korban selamat kehilangan kesempatan untuk pulih.

Apa yang Bisa Kita Pelajari dan Lakukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun