Mohon tunggu...
Kartika Tjandradipura
Kartika Tjandradipura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Co-Founder Writing for Healing Community

Penulis dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan mental health awareness dan self compassion. Untuk mengenal tulisannya lebih jauh, bisa dilihat di akun Instagram : @kartika_olive

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"To Be or Not To Be": Sebuah Dilema Kesehatan Mental Abad Ini

14 November 2024   21:59 Diperbarui: 14 November 2024   22:10 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghadapi rasa putus asa memerlukan empati, bukan hanya kata-kata motivasi ala office poster, "Not to be" adalah seruan yang butuh didengar, dipahami, dan direspon dengan tindakan yang tepat: mendampingi, mendengarkan, dan, jika perlu, mencari bantuan profesional. Memperkuat kesadaran bahwa mengakui keinginan untuk menyerah bukan akhir dari segalanya, melainkan awal untuk mencari solusi, adalah langkah pertama yang penting.

Akhir Kata: Memilih "To Be" Bersama

Dalam keseharian yang penuh hiruk pikuk, dilema "to be or not to be" tetap menjadi pertanyaan yang relevan. Ketika kehidupan terasa seperti adegan dramatis Shakespeare, kita harus ingat bahwa tidak ada yang harus memainkan peran utama sendirian. Memilih "to be" berarti memilih untuk melangkah bersama, meski dengan langkah yang pelan dan terseok. Memilih "to be" juga berarti mengakui bahwa kadang kita butuh istirahat, butuh dukungan, dan yang paling penting, butuh saling memahami.

Akhirnya, jika Hamlet punya akhir yang lebih bahagia, mungkin karena dia menemukan komunitas yang mendukung atau sekadar teman yang berkata, "Hei, kamu baik-baik saja. Mau cerita sambil ngopi?" Dan di era sekarang, mungkin itulah soliloquy yang paling kita butuhkan: bukan untuk ditanyakan sendiri, tapi untuk didengar bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun