Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menanti Serunya Pertarungan Kang Martabak dan Pangeran TikTok

24 Juli 2020   09:41 Diperbarui: 25 Juli 2020   10:57 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menyisakan PKS yang gak setuju artinya Pilkada Solo  bisa jadi diikuti oleh satu calon dengan kotak kosong. Kemungkinan lainnya ditantang oleh calon independen. Gimana sih ini bertarung kok solo. Namanya betarung ya musti ada lawan. Main dan asyik sendiri nanti jadinya bisa halu, kurang tantangan gitu loh.

Kemunculan Pangeran TikTok Lawan Tanding Kang Martabak.

Di media sosial muncullah nama seorang Pangeran Keraton Solo, BRM Soerya Syailenda Supomo.  Beliau adalah cucu Paku Buwono XII .

Beberapa media di bulan april lalu membandingkan pangeran ganteng ini dengan Pangeran Brunei. Tak Kalah Tampan dari Pangeran Brunei, Sosok PAngeran Surakarta Ternyata Juga Viral Pernah Main Film. Viralnya karena ia salah satu tiktoker  dengan akun    sumpahngapainwdisini menunjukkan kolase foto-foto cowok ganteng ini. 

Penting banget ya diriku menyebut cowok ganteng, siap-siap dilempar SJW dengan sebutan seksis. Tenang, bukan selera eyke cyin. 

Pangeran yang pernah main film bersama Velove Vexia, berjudul Cewek Gokil (2011) ini sempat menghebokan jagat infotainment karena diisukan berpacaran dengan almarhumah Jupe, dan sempat heboh mengenai pemberian revisi gelar keraton kepada Jupe dan Syahrini.  Di tahun 2014 ia dihebohkan berpacaran dengan Nikita Willy.

Peluang Sang Pangeran

Banyak pihak mempertanyakan dengan modal trah kesultanan Surakarta apakah ia memiliki peluang besar untuk mengalahkan Sekadar Kang Martabak dan Juragan Katering?. Tentu saja publik kota Solo yang dapat menjawabnya.

Tetapi, di tahun 2014 tidak ada satupun anggota keluarga Keratoon Solo  yang dapat mewakili rakyatnya di kursi parlemen, termasuk sang pangeran. GKR Koes Indriyah  pun,   dilantik sebagai Anggota Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Dr. H. Sulistyo, M.Pd yang telah wafat 14 Maret 2016 akibat insiden yang terjadi di Rumah Sakit (RS) Mintoharjo.

Di tahun 2019, di Solo pertarungan perebutan kursi DPD pun dimenangkan oleh keterlibatan aktif kepartaian PDI-P.  Dimana Chasyta Ariwi Kathmandu   peraih suara tertinggi di Kota Solo, mengalahkan GKR Koes Indriyah yang sebenarnya incumbent di DPD Jateng.  Betul memang

Casytha seorang karyawan bank dan dosen  memang  bukanlah orang partai. Namun perlu  tahu jugas siapa di belakangnya. Di usia muda, baru pertama kali terjun di politik langsung mempoleh suara besar. Casytha merupakan putri dari Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Wuryanto. Ditambah. dalam perebutan kursi DPD RI kali ini, hanya Casytha lah ''orang PDI Perjuangan'' yang ikut, otomatis suara kader dan simpatisan PDI Perjuangan melimpah hanya kepada putri Ketua PDI Perjuangan Jateng tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun