Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

5 Langkah Atasi Lapar Mata Kala Puasa

2 Mei 2020   11:09 Diperbarui: 2 Mei 2020   11:36 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Urusan makanan dan stok pangan itu ribet ya?, apalagi  saat puasa juga kita seringkali kita tergoda gara-gara lapar mata,bukan?.  Berikut 5 langkah  yang biasa kulakukan untuk mengurangi sikap kalap belanja pangan saat ramadan.

Jangan Belanja Saat Lapar agar Tak Lapar Mata

Kompas.com pernah mengulas mengenai Jangan Belanja saat lapar. Lapar seringkali memicu kita jadinya belanja pangan yang mengandung kalori tinggi. Jadi pilihlah waktu  belanja yang tepat.  

Jika ke pasar, sebaiknya dilakukan di pagi hari, saat perut masih terasa kenyang karena telah sahur. Jangan malas makan sahur,agar tidak cepat merasa lapar dan kalap saat melihat bahan pangan. Apalagi tampilan bahan takjil yang segar sangat menggoda untuk dibeli. Belanjalah berdasarkan daftar belanja. 

Buat anggaran belanja agar tidak kebablasan saat belanja. Manfaatkan juga pricelist yang ditawarkan pada aplikasi belanja yang sekarang sedang marak untuk sebagai referensi perkiraan harga belanja. 

Jika memanfaatkan belanja daring, ini yang kudu ati-ati juga. Karena tampilan foto juga sering buat lapar mata. Boleh juga buat pilih-pilih terlebih dahulu, tetapi untuk bener-benar memutuskan apa yang akan dibeli sebaiknya dilakukan setelah berbuka. Supaya lebih konsentrasi untuk memutuskan mana keinginan mana yang kebutuhan.

Jimpitan demi Ramadan  cegah rasa panik kekurangan

Ramadan Tahun ini Pangan Murah?, ya murah toh  yen ono duik e.  Karena kenaikan harga bahan pangan di bulan ramadan dapat dipastikan terjadi ya di masa pandemi covid 19 ini harga sih gak naik dibanding tahun lalu tapi sumber pendapatan rata-rata orang terganggu yang berpengaruh juga pada daya beli. 

Salah satu pola  yang dijalankan  keluarga kami sejak dulu menghadapi kenaikan harga barang di bulan ramadan, sengaja menyisikan sebagian belanja bulanannya untuk persiapan ramadan dengan istilah "jimpitan".  Baik bahan pangan  seperti  beras, gula, gula merah, terigu, tapioka,kecap, minyak goreng atau bahan pokok lainnnya. Sebagian diambil, lalu dimasukkan ke wadah khusus untuk disimpan. Misal minyak goreng yang dijimpit  dan disimpan sedikit demi sedikit itu telah mencapai seliter. 

Untuk menjaga mutu produk, pergunakan saja sehari-hari tetapi diganti dengan membeli yang baru untuk disimpan sebagai persiapan ramadan, begitu juga bahan pangan lain. Bahan pangannya apa yang disimpan dengan cara ini tergantung dengan kebutuhan utama yang kita perlukan, setiap rumah tangga tentu berbeda. 

Demikian juga dengan uang receh kembalian belanja, simpan saja di dalam sebuah wadah. Juga tambahkan sedikit yang tidak terlalu mengganggu uang belanja, atau jika ada rezeki lebih ya masukkan juga sebagian. Setidaknya saat kenaikan harga saat ramadan dan ini cukup membantu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun