Kan bisa dipotret? dengan alasan yang sama tidak semua anak kelas 4 punya kemampuan menguasai teknologi foto cepat.
Setidaknya untuk masa awal-awal anak-anak perlu didampingi oleh orang tua dalam mengikuti Belajar dari Rumah di TVRI ini dan tentu saja perlu mengikuti jadwal. Meski WFH pun masih ada aktifitas lain yang perlu dikerjakan, toh? Tidak mungkin mantengin TVRI dari pagi. Termasuk anak-anak juga masih punya tugas lain selain alasan bosan atau sia-sia menonton tayangan pelajaran yang bukan ditujukan untuk mereka.
Kenapa sih Mas Menteri membuat bingung para Ibu dan Bapak dengan mengubah jadwal tayang berbeda sekali dengan yang infografis yang beredar dimana-mana
Generasi kita mungkin generasi up to date Mas, dengan pemberitahuan 14 jam sebelumnya sudah dianggap semua orang tahu. Mas lupa awalnya kenapa TVRI dipilih sebagai media belajar dari rumah? Karena mengatasi keterbatasan daya jangkau internet.
Mas, ulangan mendadak saja sudah buat anak-anak pusing. Tadi beberapa Ibu kebingungan karena pada jadwal anak kami yang tayang malah mengenai matematika frekuensi harapan. Bisa bayangkan anak-anak kelas 4 bengong dengan obrolan para kakak-kakak itu tentang frekuensi harapan?.
Please deh Mas, cukup kegantenganmu pada setiap iklan layanan masyrakat mengenai covid 19 ini saja yang buat baper kami, gak perlu ditambahin kebaperan ngubah jadwal  Belajar dari Rumah TVRI. Emak macam saya kayaknya malu kalo mau protes soal perencanaan dan koordinasi sama seorang genius seperti Mas.
Lain kali, jangan gitu lagi ya Mas.
Salam Kompal Selalu.
Tetap Bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H