Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dana Desa dalam Pengentasan Kemiskinan di Sumatera Selatan

6 Februari 2019   14:07 Diperbarui: 6 Februari 2019   14:12 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih dari penjelasan Anwar Sanusi, dalam upaya mengatasi persoalan tingkat urbanisasi yang masih menjadi problem bangsa ini pula serta untuk menstimulasi tingkat kesejahteraan masyarakatnya maka dana desa pun dipergunakan untuk pembangunan desa oleh dan untuk masyarakat desa itu sendiri, dengan sistem padat karya tunai desa.

materi-menteri-desa-006-5c5a87e56ddcae658c220bb6.jpg
materi-menteri-desa-006-5c5a87e56ddcae658c220bb6.jpg
Output dari dana desa di tahun 2015-2018 (per 12 Desember 2018 ini) menhasilkan capaian yang luar biasa, berupa191.600 KM jalan desa, 1.140.378 meter jembatan, 8.982 unit pasar desa, 37.830 unit kegiatan Bumdes, 5.371 unit tambatan perahu, 4.175 unit embung, 58.931 unit irigasi dan 19.526 unit sarana olah raga yang semuanya berfungsi untuk menunjang aktiftas ekonomi, sosial dan budaya masyarakat desa.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, melalui dana desa telah dubangtun 192. 974 unit penahan tanag, 959.569 unit pengelolaan air bersih, 240.587 unit MCK, 9.691 unit polindes, 29.5577.922 meter drainase, 50.854 kegiatan paud, 24.820 unit posyandu dan 45.169 unit sumur.

Implikasinya sangat berarti bagi desa dengan meningkatnya 15 % jalan desa utama yyang beraspal/beton yang mereduksi waktu tempuh ke pusat pelayanan administrasi , sehatan, pendidikan dan sarana sosial lain yang berada di ibukota kecamatan, kabupaten atau propinsi.

Dana desa pun memberi dampak yang cukup signifikan dalam mensejahterakan masyarakat desa terlihat pada peningkatan produksi padi di seda, serta peningkatan produksi yang meningkatkan pendapatan petani di desa.

Melalui pelaksanan padat karya tunai (PKT) Desa juga dapat menyerap pengangguran yang memebri dampak pada peningkatan produktifitas tenaga kerja dan jam kerja,peningkatan pendapatan per kapita yang berimplikasi pada penurunan angka kemiskinan.

Dari tahun 2015 hingga 2018, berdasarkan data BPS 2018 telah terjadi penurunan tingkat pengangguran terbuka dari 7,31 % menjadi 3,72% atau menurun sebesar 1,21 %.

Dampak positif lain dengan adanya dana desa adalah perkemvangan jumlah bumdes yang naik dari tahun ke tahun, hinga pada tahun 2018 61 % desa telah memiliki Bumdes yang menyerap tenaga kerja sebesar 1.074.754 orang dengan omzet bumdes sebesar 1,16 triliun per tahun, dengan laba bersih 121 miliar per tahun.

Selama 4 tahun ini pembanguna desa melampui terget rencana pembangunan jangka mengenah nasional (RPNJMN) 2015-2019, dimana target pengentasan 5.000 desa tertingga menjadi desa berkembang, tercapai 6.518 desa.Target peningkatan 2.000 Desa berkembang menjadidesa mandiri tercapai sebanya 2.665 desa.

Jika diukur dari pendapatan per kapita warga desa juga meningkat sepanjang 2014-2018 dengan rata-rata peningkatan 6,13 % selama periode 2015-2017.

Hal ini juga berakibat pada penurunan angka kemiskinan di perdesaan, hanya satu digit dan terendah sejak tahun 1998,pun pada gini rasioa antar perdesaan perkotaan dibandingkan tahun 2015, rasio gini tahun 2018 perdesaan mengalami penurunan, yaitu sekitar 0,015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun