Masih dari penjelasan Anwar Sanusi, dalam upaya mengatasi persoalan tingkat urbanisasi yang masih menjadi problem bangsa ini pula serta untuk menstimulasi tingkat kesejahteraan masyarakatnya maka dana desa pun dipergunakan untuk pembangunan desa oleh dan untuk masyarakat desa itu sendiri, dengan sistem padat karya tunai desa.
Selain itu, dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, melalui dana desa telah dubangtun 192. 974 unit penahan tanag, 959.569 unit pengelolaan air bersih, 240.587 unit MCK, 9.691 unit polindes, 29.5577.922 meter drainase, 50.854 kegiatan paud, 24.820 unit posyandu dan 45.169 unit sumur.
Implikasinya sangat berarti bagi desa dengan meningkatnya 15 % jalan desa utama yyang beraspal/beton yang mereduksi waktu tempuh ke pusat pelayanan administrasi , sehatan, pendidikan dan sarana sosial lain yang berada di ibukota kecamatan, kabupaten atau propinsi.
Dana desa pun memberi dampak yang cukup signifikan dalam mensejahterakan masyarakat desa terlihat pada peningkatan produksi padi di seda, serta peningkatan produksi yang meningkatkan pendapatan petani di desa.
Melalui pelaksanan padat karya tunai (PKT) Desa juga dapat menyerap pengangguran yang memebri dampak pada peningkatan produktifitas tenaga kerja dan jam kerja,peningkatan pendapatan per kapita yang berimplikasi pada penurunan angka kemiskinan.
Dari tahun 2015 hingga 2018, berdasarkan data BPS 2018 telah terjadi penurunan tingkat pengangguran terbuka dari 7,31 % menjadi 3,72% atau menurun sebesar 1,21 %.
Dampak positif lain dengan adanya dana desa adalah perkemvangan jumlah bumdes yang naik dari tahun ke tahun, hinga pada tahun 2018 61 % desa telah memiliki Bumdes yang menyerap tenaga kerja sebesar 1.074.754 orang dengan omzet bumdes sebesar 1,16 triliun per tahun, dengan laba bersih 121 miliar per tahun.
Selama 4 tahun ini pembanguna desa melampui terget rencana pembangunan jangka mengenah nasional (RPNJMN) 2015-2019, dimana target pengentasan 5.000 desa tertingga menjadi desa berkembang, tercapai 6.518 desa.Target peningkatan 2.000 Desa berkembang menjadidesa mandiri tercapai sebanya 2.665 desa.
Jika diukur dari pendapatan per kapita warga desa juga meningkat sepanjang 2014-2018 dengan rata-rata peningkatan 6,13 % selama periode 2015-2017.
Hal ini juga berakibat pada penurunan angka kemiskinan di perdesaan, hanya satu digit dan terendah sejak tahun 1998,pun pada gini rasioa antar perdesaan perkotaan dibandingkan tahun 2015, rasio gini tahun 2018 perdesaan mengalami penurunan, yaitu sekitar 0,015.