Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jika Diam Dapat Menjadi Pembunuh Diam-diam

11 Desember 2017   22:15 Diperbarui: 11 Desember 2017   22:48 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu sebagai masyarakat, apa yang  bisa kita lakukan? Strategi jalur Cepat TOP adalah S-TOP, Suluh mengenai TOP dengan target 90% masyarakat paham HIV. Kita 

dapat memberikan upaya Suluh TOP dengan menyebarkan informasi yang benar mengenai HIV --AIDS. Mengapa? Karena percepatan TOP 90-90-90 akan terjadi jika stigma dan diskriminasi tehdaat ODHA telah menurun,

Langkah awal yang dapat dilakukan adalah berani untuk mengetahui mengenai HIV-AIDS sehingga kita  dapat bersikap asertif terhadap segala bentuk penyebaran hoax mengenai penularan HIV AIDS, membantu menganulir segala bentuk stigma dan diskriminasi terhadap ODHA, bahwa HIV-AIDS itu tidak menular hanya karena ciuman,pelukan, menggunakan WC bergantian,sentuhan, menggunakan alat makan bersama, gigitan serangga atau tinggal serumah. 

Penularan HIV AIDS hanya terjadi  dalam kondisi tertentu karena cara penularannya yang sangat terbatas seperti hubungan seksual, berbagi jarum suntik, produk darah dan organ tubuh serta ibu haamil positif HIV ke bayinya.  

Sehingga menjadi penting untuk mencegah HIV dengan cara :

  • Tidak melakukan hubungan seksual berisiko seperti berganti-ganti pasangan
  • Tidak menggunakan narkoba
  • Mengikuti program pencegahan penularan HIV dari Ibu ke anak
  • Skrining darah dan organ tubuh

Penting untuk diingat bahwa HIV hanya dapat dideteksi melalui tes HIV, jadi jika kita merasa berisiko tertular HIV, sebaiknya lakukan tes HIV secara sukarela, harus berani. Jika positif HIV dapat segara diobati, jangan lagi yang menganggap HIV sebagai penyakit mematikan yang tidak dapat disembuhkan , saat ini HIV dikatagorikan sebagai penyakit kronis/menahun, salayaknya diabetes dan darah tinggi kok.

Dengan perkembangan pengobatan terapi ARV, orang yang terinveksi virus ini bisa hidup lebih panjang dan produktif.Bahkan saat ini semua ODHA bisa memulai ARV. Jika pada masa lalu hanya ODHA tertentu (dengan CD4<350 dan beberaoa kritria lain yang bisa memulai ARV. 

Penelitian klinis beberapa tahun terakhir menunjukan memulai ARV dini (tanpa memandang jumlah CD4( memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan dan ketahanan hidup pasien. Di tahun 2018 , semua ODHA Indonesia dapat memulai ARV berapapun jumlah CD4nya.

Jadi, mulai saat ini jangan cuma diam beranilah untuk berbuat,karena tanpa sadar diamnya kita dapat merubah kita menjadi pembunuh diam-diam (secara tidak langsung), membiarkan masyarakat tetap dalam mindset-nya yang salah mengenai HIV-AIDS. Membiarkan yang berisiko tertular tetap dalam ketakutan untuk tes HIV, membiarkan ODHA tidak mengetahui ada akses terapi ARV, dan menjadi pembunuh karakter membiarkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA terus terjadi.

Jadi HIV itu untuk dipahami agar tahu pencegahannya, pun jika telah tertular  bukan  untuk ditakuti  karena sudah ada obatnya dan ODHA bukan untuk dimusuhi, tetapi untuk dibantu karena mereka pun ingin sehat dan tidak menginginkan semakin banyak jumlah ODHA di Indonesia.

Ayo berperan serta aktif melaksanakan S-TOP 90-90-90 karena #Sayaberanisayasehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun