Banyak dusta dan fitnah orang Batak terhadap Karo, diantaranya:
1. Orang Karo menikam dari belakang tetapi orang Batak menikam dari depan--->orang Bataklah yang menikam dari belakang dan kami tidak begitu.
2. Orang Karo banyak guna-gunanya, padahal sebaliknya orang Bataklah yang banyak guna-gunanya. Hal tersebut saya ketahui dari pembicaraan dengan banyak orang tua Karo (dari pengalaman mereka sama orang Batak).
3. Orang Karo makan orang, padahal orang Bataklah yang makan orang (dulunya) dan pendeta dari Amerika juga mereka makan.
4. Suku Karo adalah suku terasing, membuat kami sangat geram. Disatu sisi mereka ingin menjadian kami Batak tapi disi yang lain mereka benar-benar menikam kami.
5. Semua kebanggan orang Karo di klaim oleh orang Batak, diantaranya: Kerajaan terbesar di Indonesia yaitu Haru mereka klaim, pendiri kota Medan mereka klaim, perang terlama dan terhebat di Indonesia yaitu Perang Sunggal juga mereka klaim, mereka ingin membatakkan Karo melalui pendirian patung Sisingamangaraja di Tahura (Karo) tapi syukur kami cepat bertindak dan akibatnya bupati Karo waktu itu kena tampar Mayor (purn) Selamat Ginting, seorang pahlawan dari Karo, Letjend (Purn) Jamin Ginting yang menumpas pemberontakan Batak terhadap NKRI mereka katakan penghianat padahal merekalah yang berkhianat, mereka selalu menggunakan bahasa Batak ke orang Karo, sesuai yang membuat kami heran, dan banyak lagi...
6. Mereka mengolok-olok orang Karo, misalnya dengan mengatakan: Dison maradian ijenda parkir, sesuai yang sama sekali kami tidak mengerti apa maksudnya dan banyak lagi
7. Dan banyak lagi yang lainnya...
Pandangan orang Karo Terhadap Orang Batak.
1. Dulunya orang Karo menyebut orang Batak sebagai Tebba (Teba).
2. Prinsip Pernikahan Orang Karo: Orang Karo harus menikah sesama Karo (Karo) dan kalau tidak ada dengan yang sama dengan Karo (sifat Karo) tapi jangan pernah sama Batak (Tebba).