Kata-kata ini adalah panggilan bagi setiap guru untuk tidak hanya menjalani profesinya sebagai rutinitas, tetapi untuk menganggapnya sebagai sebuah perjuangan yang mulia. Bagi Maria, mengajar adalah tentang memberi cahaya kepada setiap anak didik, tentang membuka cakrawala dan memberikan harapan yang tak terbatas. Sebagai guru, kita harus selalu ingat bahwa setiap murid yang kita ajar adalah harapan masa depan bangsa.
Mengajar bukanlah pekerjaan yang dapat diukur hanya dengan materi atau fasilitas. Sebagaimana Maria mengajarkan kita, mengajar adalah karya yang melibatkan hati, jiwa, dan semangat yang tak pernah padam. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh dan bentuk kalian, tetapi Allah melihat kepada hati dan amal perbuatan kalian." (HR. Muslim). Dengan kata lain, niat kita dalam mengajar adalah yang paling utama. Jika kita mengajar dengan penuh niat baik, semangat, dan ketulusan, maka keberkahan akan mengikuti langkah kita.
Sebagai Penutup: Menginspirasi dan Terus Berkarya
Maria Debora Siagian adalah wujud nyata dari semangat pengabdian yang tak mengenal batas. Baginya, mengabdi sebagai guru bukanlah sekadar profesi yang harus dijalani, melainkan sebuah karya yang terus bergulir, tak pernah berhenti. Dari tanah Ambon yang penuh tantangan hingga Payakumbuh yang sejuk, dari Tanjung Balai yang hangat hingga Bogor yang ramai, Maria mengajarkan kita bahwa pengabdian sejati tak tergantung pada kemewahan atau kenyamanan, melainkan pada ketulusan hati yang senantiasa memberi yang terbaik, meski dalam keterbatasan yang ada. Sebagai seorang guru, kita adalah pahlawan yang mungkin tak tampak, namun pengaruh kita akan terus mengalir dalam kehidupan setiap murid yang kita sentuh, membentuk masa depan bangsa dengan pelajaran yang lebih dari sekadar kata-kata.
Sebagai pendidik, marilah kita merenung dalam hening, mensyukuri setiap kesempatan yang diberikan untuk menginspirasi dan membimbing. Setiap langkah yang kita ambil, setiap kata yang kita ucapkan di kelas, adalah investasi berharga untuk masa depan yang lebih cerah. Kita bukan hanya mengajarkan ilmu, tetapi membangun karakter bangsa, menanamkan harapan yang tak terhingga, dan menciptakan generasi yang siap menghadapi dunia dengan kepala tegak dan hati penuh keyakinan. Mari kita menjadi laskar pendidikan, penyuluh cahaya bagi setiap jiwa yang kita bimbing, tak hanya memberi ilmu, tetapi juga menghidupkan semangat untuk terus belajar, berkembang, dan melangkah maju.
"Jika bukan kita, siapa lagi?" Begitulah panggilan hati yang seharusnya menggema dalam jiwa setiap pendidik. Karena, dalam setiap pengabdian kita, kita membentuk masa depan yang lebih baik.
Penulis adalah guru di SMAN 13 Bandung
Sumber:
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/03/kisah-inspiratif-maria-debora-yang-menjadi-guru-berkat-guru-biologi-semasa-kecilnya diakses 19 Februari 2025
https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6622480/cerita-maria-debora-menghadapi-lika-liku-menjadi-guru-untuk-anak-anak-di-kepulauan-ri diakses 19 Februari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H