Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru - Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Quo Vadis Pengawasan Kebijakan Pendidikan: Antara Anomali dan Realitas Pahit?

11 Januari 2025   18:55 Diperbarui: 11 Januari 2025   18:55 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kesimpulannya, pengawasan kebijakan pendidikan harus menjadi lebih dari sekadar formalitas. Pengawasan yang efektif memerlukan komitmen yang kuat, partisipasi masyarakat yang lebih luas, dan keterbukaan informasi yang memadai. "Acta non verba," lagi-lagi kita harus ingat bahwa tindakan lebih penting daripada sekadar ucapan belaka. Tanpa pengawasan yang tepat, kebijakan pendidikan hanya akan menjadi angan-angan belaka, jauh dari harapan rakyat dan para pendidik. Mari kita bekerja sama untuk mewujudkan pengawasan yang lebih baik, demi pendidikan yang lebih berkualitas dan merata.

 

Penulis adalah  guru SMA Negeri 13 Bandung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun