Istilah writing anxiety ini baru saya tahu yang ternyata bersama writer's block menjadi salah satu hambatan dalam proses menulis yang tergolong ke dalam perasaan negatif -- saya membahasakan sebagai hantu diri -- yang tidak jarang menghinggapi para penulis (pemula).
Setiap penulis memiliki perbedaan saat kondisi writing anxiety ini muncul.Â
Writing anxiety ini tidak hanya dialami oleh penulis pemula bahkan penulis yang sudah mumpuni dan profesianal sekalipun akan mengalaminya.
Bisa jadi penyebab yang menjadi pencetus writing anxiety adalah perbedaan gaya dalam menuangkan bahasan dalam sebuah tulisan, pemilihan kategori baru artikel yang artinya menulis artikel di luar zona nyaman.
Menulis di platform dimana pembacanya adalah para kritikus yang pedas tidak jarang menjatuhkan mental karena tidak semua penulis bisa bermental baja dengan tidak baperan kalau tulisannya dikritik.
Deadline apalagi dengan banyak persyaratan yang harus diikuti bisa menjadi pencetus lain untuk writing anxiety.Â
Pemecahan masalahnya bisa dengan support yang diberikan terutama dari penulis lain, bisa mengidentifikasi kelebihan gaya menulis yang sudah pasti tiap penulis memiliki keunikan tertentu, menyadari bahwa proses menulis adalah sesuatu yang kompleks, mencari strategi baru saat macet dalam menulis, serta pemecahan yang lain yang tiap penulis memiliki caranya sendiri.
 3. Procrastination.
Penundaan dalam menuangkan ide dan memulai menulis menjadi salah satu yang sering terjadi dan saya lakukan.
Salah satu jalan keluarnya -- walau belum tentu cocok, disukai, disetujui oleh semua penulis -- adalah mengikuti grup kepenulisan yang akan mendorong penulis (pemula) untuk tidak menunda menghasilkan sebuah tulisan.
4. Lack of confidence.Â