Mohon tunggu...
karin septia
karin septia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif Universitas Nasional

Saya adalah salah satu mahasiswa aktif dengan konsentrasi public relations di salah satu Universitas Swasta di Jakarta yaitu Universitas Nasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Interaksi pada Media Sosial Twitter Menggunakan Pendekatan Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi di Indonesia

28 November 2022   23:47 Diperbarui: 29 November 2022   00:06 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu menurut Hasbullah Bakry, filsafat memiliki definisi berupa sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu secara mendalam, mulai dari ketuhanan, alam semesta, hingga manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia.  Kemudian ada juga tokoh filsafat terkenal, Plato, yang mendefinisikan filsafat adalah pengetahuan yang berminat untuk mencapai pada kebenaran asli.

Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah sebuah ilmu yang berusaha mencari sebab secara mendalam berdasarkan pemikiran dan akal manusia. Filsafat ini juga dapat menjadi pandangan hidup seseorang sekelompok orang mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Namun, filsafat ini dapat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa ketika memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan melihat secara menyeluruh dengan segala hubungan.

Sedangkan secara terminologi filsafat adalah perenungan yang mendalam mengenai sesuatu yang dianggap atau dinilai bermanfaat bagi kehidupan manusia. Fisafat merupakan sebuah disiplin ilmu yang terkait dengan perihal kebijaksanaan. Kebijaksanaan itu sendiri merupakan butir ideal dalam kehidupan manusia. Melalui kebijaksanaan, manusia mampu bersikap dan bertindak atas dasar pertimbangan kemanusiaan yang tinggi, bukan asal bertindak sebagaimana yang biasa dilakukan masyarakat awam (Syams, 2013).

Al Farabi mendefinisikan filsafat ialah ilmu tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikatnya yang sebenarnya (Anshari, 1987). Ibnu Rusyd berpendapat bahwa filsafat merupakan pengetahuan otonom yang perlu dikaji oleh manusia karena dia memiliki akal (Salam, 1988). Pengertian filsafat secara terminologi sangat beragam, baik dalam ungkapan maupun titik tekanannya. Bahkan, Moh. Hatta dan Langeveld mengatakan bahwa definisi filsafat tidak perlu diberikan karena setiap orang memiliki titik tekan sendiri dalam definisinya. Oleh karena itu, biarkan saja seseorang meneliti filsafat terlebih dahulu kemudian menyimpulkan sendiri (Bakhtiar, 1997).

Filsafat komunikasi

Secara sederhana filsafat komunikasi jika di hubungkan dengan kata ilmu memiliki arti yaitu suatu filsafat yang mencoba mengkaji ilmu komunikasi dari ciri-ciri dan cara-cara memperolehnya. Jadi filsafat ilmu memberikan sejumlah pertanyaan terhadap ilmu tersebut agar ilmu itu berkembang, berada dalam kerangka yang lebih luas, memilki hubungan dengan ilmu-ilmu lain, dan dapat menjadi sistematis dan memiliki kebenaran. Filsafat ilmu komunikasi di antaranya akan memberikan pertanyaan: Bagaimana ilmu komunikasi dapat berkembang? Siapa yang menentukan arah perkembangan ilmu komunikasi? Bagaimana ilmu komunikasi dapat muncul? Apakah kemunculan ilmu komunikasi merupakan suatu kebetulan saja dan merupakan gejala historis? Apakah ilmu komunikasi memiliki suatu metode yang sama dengan ilmu lainnya? (Ardianto dan Q-Anees, 2011).

Muhammad Mufid menjelaskan bahwa filsafat komunikasi adalah ilmu yang mengkaji setiap aspek dari komunikasi dengan menggunakan pendekatan dan metode filsafat sehingga didapatkan penjelasan yang mendasar, utuh, dan sistematis seputar komunikasi (Mufid, 2009).  Berdasarkan uraian di atas bisa disimpulkann bahwa filsafat komunikasi adalah suatu pengetahuan yang menelaah secara mendasar mengenai keilmuan komunikasi dari historisnya, teori-teorinya, metode-metodenya, prinsip-prinsip metodologi yang digunakan, sampai pada semua hal yang terkait pada cakupan komunikasi.

Hubungan interaksi di media sosial twitter melalui pendekatan secara ontologi, epistomologi dan aksiologi di Indonesia

Semakin hari teknologi semakin berkembang, begitu juga dengan ilmu pengetahuan karena banyak inovasi baru yang tidak terpikirkan sebelumnya dan kini sudah ada. Begitu juga pada media komunikasi dan informasi yang kini sudah berkembang sangat pesat. Apalagi kita sebagai generasi milenial yang setiap hari menggunakan media sosial untuk mencari informasi bahkan berekspresi di media sosial.

Kemunculan twitter memunculkan fakta bahwa saat ini, twitter lebih disukai dari pada facebook. Data terbaru penggunaan twitter hingga saat ini mengalami peningkatan signifikan seperti yang dilansir dari Phone Arena pada 1 Mei 2020, mengungkapkan bahwa terdapat lonjakan pada pengguna aktif twitter dari 134 juta pada 2019, menjadi 166 juta pengguna dan mengalami peningkatan 24 persen.3 Kenaikan jumlah pengguna aktif harian ini berkaitan dengan piala dunia 2022 yang sedang berlangsung di Qatara saat ini.

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa sosial media twitter dipilih sebagai bahan penelitian. Dari sekian banyak pengguna di dunia termasuk di Indonesia adalah keikutsertaan baik seorang pejabat maupun masyarakat dalam dunia twitter. Fitur dalam twitter yang memungkinkan siapa saja untuk berkomunikasi tanpa batas dimanfaatkan oleh seorang pejabat seperti gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai wadah untuk berkomunikasi dengan dengan masyarakatnya. Fenomena penggunaan twitter oleh kalangan pejabat maupun masyarakat saat ini merupakan suatu trend baru dalam cuitan yang berhubungan dengan Piala Dunia yang sedang trending saat ini. Sehingga media twitter dijadikan sebagai bentuk komunikasi yang berkomunitas dalam menanggapi pergelaran piala dunia 2022 yang sedang berlangsung di Qatar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun