Mohon tunggu...
Karina Anggita
Karina Anggita Mohon Tunggu... Human Resources - Life enthusiast

Belajar untuk menulis, selalu tertarik pada sejarah, musik, budaya dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Memento Mori: Sebelum Waktu Habis, Refleksi Seorang Karyawan Biasa

3 November 2024   20:24 Diperbarui: 3 November 2024   20:24 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"And all your money won't another minute buy / Dust in the wind, all we are is dust in the wind."

-- Kansas, Dust in the Wind -

Kita, adalah seperti kebanyakan orang. Karyawan biasa, yang menjalani hari-hari dengan beban finansial, tuntutan pekerjaan dan kewajiban yang terus datang.  

Bayangkan adegan film yang sama dan terus diputar. Anda sebagai pemeran utamanya. Tersadar, buka mata, bangun, mandi, bekerja, bayar tagihan, pulang, tidur, tersadar, buka mata, bangun, mandi, bekerja, bayar tagihan, pulang, tidur, tersadar, buka mata, bangun, mandi, bekerja, bayar tagihan dan siklus terus berulang.

Hidup akan terasa seperti roda yang terus berputar tanpa akhir. Rat race. Belum lagi berjibaku dengan kondisi medan di jalan dan berinteraksi dengan segala macam drama topeng peran orang lain. Hari-hari seperti laga pertempuran. Menghabiskan energi , melelahkan mental. Berulang terus setiap hari, tanpa tahu pasti, kapan bisa membebaskan diri.

Lalu, mengapa kita ada? Berperan sebagai titik kecil dari milyaran orang yang memadati bumi. Apakah ada yang istimewa dari setiap diri?

Sekarang berhentilah sejenak. Bayangkan saja...

Jika Anda mati besok, apa yang akan Anda sesali? Apa yang benar - benar penting? Bagaimana Anda menghabiskan waktu di Bumi? Bagaimana orang lain akan mengingat Anda? Bagaimana Anda ingin dikenang?

Apakah sebagai seseorang yang hanya menjalani rutinitas, sekadar hadir dalam kehidupan ini, atau sebagai pribadi yang menemukan makna dan tujuan dalam setiap langkah?

Kematian sebagai Guru Tersembunyi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun