Mohon tunggu...
Karina Azahra Putri
Karina Azahra Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Jenjang S-1 Pendidikan Sosiologi - Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Sosial dalam Keberagaman Suku Dayak: Sebuah Kekayaan Bangsa

15 Desember 2023   16:23 Diperbarui: 15 Desember 2023   16:24 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disusun untuk Memenuhi Penugasan dalam Mata Kuliah Antropologi

Dosen Pengampu: Mirna Nur Alia Abdullah, S.Sos.,M.Si.

Kelompok 7 :

Azka Safarah Ludisti Mauliani (2301806)

Carmelia Puteri Hendarsyah (2308749) 

Dita Zulfa Swastika (2307184) 

Erisa Yuniyanti Silitonga (2310692)

Faiza Conita Chairiya Harahap (2307211) 

Karina Azahra Putri (2305463) 

Wafa Fauziyyah (2309837)

     Indonesia merupakan negara multikultural dengan keragaman budaya dan suku bangsa. Dikutip dari laman Indonesia.go.id, Selasa (31/1/2023), Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, lebih tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air menurut sensus BPS tahun 2010.

     Salah satu suku bangsa yang menarik perhatian kelompok kami adalah Suku Dayak yang berasal dari pulau Kalimantan. Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010 lalu, jumlah penduduk Suku Dayak mencapai 3.009.494 yang tersebar di seluruh Indonesia. Maka dari itu, dalam artikel ini akan kami jelaskan mengenai 7 unsur kebudayaan universal menurut Koentcaraningrat meliputi sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup, dan sistem teknologi dan peralatan.

1.  Bahasa 

     Bahasa selalu berubah bersamaan dengan perkembangan manusia itu sendiri. Sebuah bahasa dapat mengalami perubahan dan pergeseran jumlah penutur dikarenakan adanya kontak dengan budaya dari luar. Hal ini sebagaimana yang terjadi pada bahasa Dayak di masyarakat multikultural Kalimantan. 

     Untuk bahasa yang dipakai oleh masyarakat suku Dayak berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Melayu.  Orang-orang Dayak menggunakan bahasa "Dayak Ngaju". Akan tetapi, karena sulit dan tidak diajarkan di sekolah, untuk berkomunikasi sehari hari dengan orang Kalimantan, Masyarakat suku Dayak berkomunikasi menggunakan bahasa Melayu. Untuk di asrama Kalimantan, bahasa yang digunakan sehari sehari hari adalah bahasa melayu pontianak.

2.  Sistem Pengetahuan Suku Dayak

      Sederhananya, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, situasi, dan keinginan. Pengetahuan ini diperoleh melalui pengalaman, intuisi, wahyu, penalaran logis, atau eksperimen (trial and error). Seperti halnya masyarakat lain di dunia, masyarakat Dayak mempunyai sistem pengetahuannya masing-masing.

      Sistem pengetahuan masyarakat Dayak antara lain: Pengetahuan tentang alam Pengetahuan tentang tumbuhan dan hewan Pengetahuan tentang tubuh, alam, dan perilaku orang lain serta Pengetahuan tentang ruang dan waktu

3.   Organisasi Sosial 

a.   Sistem kekerabatan 

Pada tradisi masyarakat tidak mengenal garis keturunan ibu (matrilineal) ataupun dari keturunan ayah (patrilineal). 

b.   Warisan

Masyarakat Dayak tidak mengenal warisan hanya jatuh pada pihak laki-laki atau perempuan saja. Semua anak dalam satu keluarga mendapatkan warisan, namun lazim biasanya anak yang tertua dan yang terbungsu mendapatkan warisan yang lebih besar.

c.   Organisasi Daerah 

Dewan ada dayak (DAD) adalah organisasi etnis yang ditujukan untuk masyarakat yang bersuku bangsa Dayak. Organisasi ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan-kebudayaan Dayak yang saat ini berhadap dengan tantangan jaman dan era modern.

4.   Sistem Teknologi

a.    Alat transportasi: Untuk berpindah di wilayah yang sering kali berawa-rawa , suku Dayak menggunakan perahu tradisional yang disebut "pancung". 

b.    Alat pertanian: Suku Dayak adalah petani yang terampil. Mereka menggunakan teknik pertanian tradisional seperti sistem berladang (tebang dan bakar) atau "ladang" untuk cocok bercocok tanam. Mereka juga menggunakan alat-alat sederhana seperti cangkul, sabit, dan parang untuk membajak tanah dan menghasilkan hasil pertanian.

c.    Senjata tradisional: Suku Dayak memiliki berbagai jenis senjata tradisional yang mereka gunakan untuk berburu dan melindungi diri. Contoh senjata tradisional suku Dayak antara lain mandau (kapak), parang, dan panah beracun.

5.   Sistem Mata Pencaharian 

       Menurut berbagai sumber, mereka bekerja sebagai nelayan, petani, atau pemburu untuk bertahan hidup. Masyarakat Dayak memilih pertanian karena pekerjaan ini memerlukan banyak tenaga. Pekerjaan ini biasanya dilakukan secara berkelompok berdasarkan hubungan lingkungan atau kekeluargaan. Dengan kata lain dapat dikatakan sebagai sistem pemeliharaan penghidupan.

6.   Sistem Religi

       Suku Dayak Meratus mempunyai kepercayaan turun-temurun yang disebut kepercayaan leluhur atau Kaharingan. Konsep tentang Tuhan dalam kepercayaan Dayak Meratus meliputi tiga penguasa utama, yaitu pencipta alam semesta (Suwara), pengatur rezeki (Nining Bathara), dan pemelihara padi (Sangkawanang).

       Dalam penelitian Tim Penelitian Kantor Perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar (198889:12) ditemukan bahwa sistem kepercayaan nenek moyang dalam masyarakat Dayak berisi berbagai peraturan tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan roh nenek moyang, dan manusia dengan alam beserta isinya. Tuhan tertinggi yang satu (the one highest God) memiliki dua fungsi atau karakter ketuhanan (divinity). Karakter yang satu mendiami dunia "atas" atau dunia yang "lebih tinggi", dan karakter lainnya tinggal "di bawah" atau yang "lebih rendah". Orang Dayak percaya kedua karakter ini masingmasing memuat sifat yang baik dan buruk.

7.   Sistem Kesenian

       Dikutip dari buku Antropologi oleh Emmy Indriyawati (2009:21), Rumah Bentang terdiri dari atas 6 kamar dengan berbagai fungsinya, yaitu kamar menyimpan alat perang, kamar menyimpan gadis, kamar upacara adat, kamar agama, dan kamar tamu.

a. Seni Tari

Tarian dari suku Dayak Banyak dijadikan sebagai tarian tradisional asal Kalimatan Tengah. Hal tersebut disebabkan karena mayoritas penduduk daerah Kalimantan Tengah merupakan Suku Dayak.

Dikutip dari laman Multi Media Center Provinsi Kalimantan Tengah, Suku Dayak memilik jenis kesenian tari yang beragam. Selain itu, setiap tarian memiliki makna tersendiri. Beberapa contoh tarian tradisonal dari suku Dayak dan maknanya sebagai berikut:

1. Tari Balean Dadar

2. Tari Giring Giring

3. Tari Kayau

4. Tari Kinyah Mandau

5. Tari Tambun dan Bunga 

b.   Seni Musik 

       Salah satu alat musik yang berasal dari Suku Dayak adalah Sape. Alat musik tersebut, biasanya dimainkan dalam acara festival rakyat  atau ritual-ritual seperti syukuran panen.

Dikutip dari buku Ketergantungan Masyarakat Dayak Terhadap Hutan: di Sekitar Taman Nasional Kayan Mentarang oleh Asung Uluk Dkk (2001:73), beberapa contoh lagu-lagu yang dimiliki Suku Dayak seperti kulung kuwai, kulung punai, kulung kuju, dan kulung nyakilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun