Masyarakat Dayak tidak mengenal warisan hanya jatuh pada pihak laki-laki atau perempuan saja. Semua anak dalam satu keluarga mendapatkan warisan, namun lazim biasanya anak yang tertua dan yang terbungsu mendapatkan warisan yang lebih besar.
c. Â Organisasi DaerahÂ
Dewan ada dayak (DAD) adalah organisasi etnis yang ditujukan untuk masyarakat yang bersuku bangsa Dayak. Organisasi ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan-kebudayaan Dayak yang saat ini berhadap dengan tantangan jaman dan era modern.
4. Â Sistem Teknologi
a. Â Â Alat transportasi: Untuk berpindah di wilayah yang sering kali berawa-rawa , suku Dayak menggunakan perahu tradisional yang disebut "pancung".Â
b. Â Â Alat pertanian: Suku Dayak adalah petani yang terampil. Mereka menggunakan teknik pertanian tradisional seperti sistem berladang (tebang dan bakar) atau "ladang" untuk cocok bercocok tanam. Mereka juga menggunakan alat-alat sederhana seperti cangkul, sabit, dan parang untuk membajak tanah dan menghasilkan hasil pertanian.
c. Â Â Senjata tradisional: Suku Dayak memiliki berbagai jenis senjata tradisional yang mereka gunakan untuk berburu dan melindungi diri. Contoh senjata tradisional suku Dayak antara lain mandau (kapak), parang, dan panah beracun.
5. Â Sistem Mata PencaharianÂ
    Menurut berbagai sumber, mereka bekerja sebagai nelayan, petani, atau pemburu untuk bertahan hidup. Masyarakat Dayak memilih pertanian karena pekerjaan ini memerlukan banyak tenaga. Pekerjaan ini biasanya dilakukan secara berkelompok berdasarkan hubungan lingkungan atau kekeluargaan. Dengan kata lain dapat dikatakan sebagai sistem pemeliharaan penghidupan.
6. Â Sistem Religi
    Suku Dayak Meratus mempunyai kepercayaan turun-temurun yang disebut kepercayaan leluhur atau Kaharingan. Konsep tentang Tuhan dalam kepercayaan Dayak Meratus meliputi tiga penguasa utama, yaitu pencipta alam semesta (Suwara), pengatur rezeki (Nining Bathara), dan pemelihara padi (Sangkawanang).