Mohon tunggu...
kardianus manfour
kardianus manfour Mohon Tunggu... Editor - belajar mencintai kebijaksanaan hidup

mahasiswa filsafat.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bukti Eksistensi Tuhan Menurut Thomas Aquinas

7 April 2020   21:57 Diperbarui: 15 Juni 2021   09:48 12693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukti Eksistensi Tuhan Menurut Thomas Aquinas. | Catholic Register

2. Thomas Aquinas

Salah satu tokoh Kristiani yang sangat berpengaruh dalam pemikiran filosofis di abad pertengahan adalah Thomas Aquinas. Thomas lahir di Roccaseca tahun 1225/1226. Pendidikan pertama di biara Montecassino. Tahun 1243 masuk Ordo Dominikan di Napoli dan dari sana ia dikirim belajar di Paris menjadi murid Albertus Magnus. 

Dua karya Thomas yang berbicara tentang pembuktian akan adanya Allah yaitu, "Summa Contra Gentiles" yang ditulisnya sekitar 1259-1264 dan "Summa Theologiae" yang ditulis antara 1266-1271.[1] Topik kita tentang pembuktian akan adanya Allah diangkat dari "Summa Theologiae".

 Keistimewaan Thomas terletak dalam kemampuan dan kemahirannya dalam mengolah pemikiran Aristotelian. Melalui pemikiran Aristoteles, Aquinas menjadikan pemikiran tentang Allah Kristiani bukan hanya sampai pada proses beriman saja namun bisa sampai pada proses mengetahui apa yang diimani. 

Tuhan adalah sempurna keberadaannya dan tidak berkembang. Dalam ajaran ini, essensi dan esketia tentang Tuhan adalah ada dan satu.[2] Filsafat ini membedakan Tuhan dengan makhluk ciptaan-Nya, dimana Tuhan ada satu, sedangkan makluknya tidak bersifat satu. Menurut Thomas, Allah (Tuhan) merupakan aktus paling umum yang disebut dengan actus purus (aktus murni), dimana Tuhan dinyatakan nyata adanya dan bersifat tunggal (Esa).[3]

Dengan melihat ketergantungan keberadaan ciptaan pada Sang Pengada Thomas Aquinas membuka juga sebuah prospek untuk mengenal Allah. Manusia dapat mengenal-Nya entah melalui wahyu khusus maupun lewat alam raya (wahyu umum). Kemudian, keberadaan Tuhan menurut Aquinas dibuktikan dengan pengalaman keseharian manusia: pertama, gerak yang digerakkan; 

kedua, hubungan sebab-akibat; ketiga, adanya sesuatu dari ketiadaan; keempat, sesuatu yang sempurna; kelima, eksistensi yang berkemampuan mengarahkan sampai ke tujuan. Setelah bernalar tentang Tuhan, lantas membicarakan-Nya menggunakan tiga cara: pertama, melihat sifat baik manusia yang adalah sifat Tuhan; kedua, sifat keadilan Tuhan berbeda dengan sifat keadilan manusia; ketiga, mengatakan bahwa Tuhan lebih unggul dari manusia. Oleh karena itu, saya akan mencoba untuk menjelaskan argumen-argumen dan pemikiaran Thomas Aquinas tentang eksistensi Tuhan.

3. Lima Jalan Pembuktian Eksistensi Allah

Thomas Aquinas mengemukakan lima jalan untuk membuktikan keberadaan Allah, yang pemikirannya tersebut memiliki persamaan dengan pemikiran Aristoteles serta tiga jalan atau cara yang dapat membantu kita untuk membicarakan Tuhan. Lima jalan pembuktian ini berdasarkan pada pengalaman akan dunia material (metode induktif) yang menuntun kita kepada pengenalan bahwa Allah ada.[4] Lima jalan pembuktian itu adalah demikian.

Pertama, Adanya penggerak pertama. Dalam kehidupan ini, Aquinas menegaskan bahwa banyak hal yang bisa ditemukan dalam gerak. Tidak ada sesuatu pun yang mampu bergerak dengan sendirinya. Sesuatu yang ditemukan dalam gerak, menurutnya membutuhkan penggerak awal yang menjadikan sesuatu yang lain itu bergerak. Dapat dikatakan bahwa di dalam sesuatu yang lain itu terdapat potensi untuk bergerak, tetapi terhadap penggerak awal tidak terdapat potensi untuk bergerak namun sudah punya aktualitas untuk menggerakkan. 

Sejumlah hal tidak diragukan lagi bergerak, kendati tidak dapat menyebabkan pergerakannya sendiri. Karena, sebagaimana diyakini Thomas, tidak ada rantai penyebab pergerakan yang tiada batas, tentu ada Penggerak Pertama yang tidak digerakkan oleh segala hal lain. Penggerak pertama itu harus berupa kekuatan yang maha besar, jadi pasti bukan manusia atau makhluk serupa manusia. Penggerak pertama tidak lagi menjadi pngerak yang digerakan.  Penggerak pertama yang tidak lagi digerkan ini adalah Allah.  Lebih lanjut mengenai hal ini, Armada Riyanto mengatakan demikian:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun