Mohon tunggu...
Nofrendi Sihaloho
Nofrendi Sihaloho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Magister Filsafat di Fakultas Filsafat UNIKA Santo Thomas, Sumatera Utara

Hobi saya membaca buku-buku rohani dan filsafat.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengembangkan Suara Hati

15 Januari 2025   20:46 Diperbarui: 15 Januari 2025   20:46 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara hati memiliki pertimbangan akal budi bukan hanya ungkapan perasaan spontan. Penilaian suara hati terhadap situasi tertentu dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Rasionalitas bukan hanya diukur dari persoalan matematis. Tidak ada pengetahuan yang melulu obyektif dan impersonal tanpa keterlibatan subyek. Setiap pengetahuan selalu bersifat obyektif-subyektif. Artinya, selalu merupakan hasil dialektis antara subyek yang mengetahui dan obyek yang diketahui.

Pengembangan Suara Hati

Dimensi Kognitif

Suara hati memiliki aspek pengetahuan bukan hanya perasaan spontan. Sebagai makhluk yang rasional, niscaya suara hati manusia melibatkan rasio. Secara kognitif pengembangan suara hati merupakan usaha terus-menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman moral seseorang. Keterbukaan terhadap berbagai pertimbangan sangat diperlukan. Suara hati diusahakan agar memberikan penilaian-penilaiannya berdasarkan pengertian yang tepat.

Seseorang harus mau belajar dari hidup yang terus berkembang agar pemahaman moral tidak menjadi stati. Pemahaman moral harus sesuai dengan kenyataan yang ada. Bertanya kepada mereka yang berkompeten dan dianggap lebih berpengalaman merupakan tindakan yang tepat dalam mengembangkan pemahaman moral. Kompleksitas dan kebaruan suatu masalah terkadang tidak dapat dipahami secara holistik sehingga penilaian dan keputusan yang diambil pun kurang tepat.

Dimensi Afektif

Pengembangan suara hati juga bertujuan untuk menumbuhkan cita rasa moral terhadap apa yang secara obyektif bernilai; apa yang baik dalam hidup dan apa hal jahat yang perlu dihindarkan. Dengan mendidik aspek afektif suara hati, orang  berusaha untuk membuat pandangan kritis terhadap pandangan moral lingkungan (masyarakat) di mana ia berada.

Penghayatan akan sikap-sikap etis dari model atau figur tertentu dapat dijadikan sebagai teladan dalam mengembangkan dimensi afektif. Orang mengalami perkembangan dalam kepribadiannya pertama-tama karena diajari atau dididik berdasarkan teladan hidup pendidiknya. Biografi tokoh-tokoh moral ideal dan cerita perjuangan mereka dapat berperan postif untuk mengembangkan suara hati. Mengembangkan dimensi afektif berarti menumbuhkan rasa cinta akan kebaikan dan mendorong hati untuk berbuat baik.

Dimensi Konatif

Pengembang dimensi konatif suara hati adalah mengembangkan sisi kehendak seseorang. Dapat terjadi bahwa sikap dan kesadaran orang tidak lagi tepat dalam menghadapi situasi konkret. Hal ini terjadi bukan hanya karena pemahaman yang keliru tetapi karena kehendak yang tidak kuat. Kehendak yang tidak kuat akan mudah goyah dan tergoda untuk tidak melakukan apa yang secara kognitif dipahami sebagai yang benar. Apabila kehendak tidak dilatih sesering mungkin maka ketepatan penilaian suara hatinya dibengkokkan oleh dorongan perasaan yang tidak teratur.

Pembiasaan Perbuatan Baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun