Mohon tunggu...
Nofrendi Sihaloho
Nofrendi Sihaloho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Magister Filsafat di Fakultas Filsafat UNIKA Santo Thomas, Sumatera Utara

Hobi saya membaca buku-buku rohani dan filsafat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menelisik Sinodalitas dalam Fraternitas Kapusin

3 April 2024   10:35 Diperbarui: 3 April 2024   10:36 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam persaudaraan yang didirikan oleh St. Fransiskus, kapitel[16] mendapat posisi yang urgen. Secara resmi, Kapitel Tikar menjadi kapitel perdana dalam persaudaraan dina. Kapitel Tikar diundangkan oleh St. Fransiskus Assisi dan diselenggarakan di Portiunkula pada Hari Raya Pentakosta. Dalam kapitel itu, St. Fransiskus dan saudara-saudaranya membicarakan cara menepati anggaran dasar dengan lebih baik. Selain itu, dari antara mereka diangkat pengkhotbah dan saudara lain ditugaskan di daerah mereka masing-masing. St. Fransiskus sendiri menyampaikan ajaran, teguran, dan perintah kepada para saudaranya, bila dianggap perlu sesuai dengan kehendak Tuhan.[17] 

Sebagai anggota Gereja yang penuh, St. Fransiskus mengingatkan para saudaranya agar tetap menepati Injil Suci dan menghormati ibadat ilahi dan peraturan gerejawi, setia mengikuti Ekaristi, dan menyembah Tubuh Tuhan (adorasi). Untuk itu, rasa hormat kepada imam sangat dijunjung tinggi. Alasannya, karena hanya para imam yang dapat melayankan sakramen-sakramen. Selain itu, para saudara diajak untuk tidak saling menghakimi siapapun. Adapun sikap yang dibangun adalah hormat kepada orang lain, mewartakan damai, lembut hati, dan membina sikap sehati.[18]

Di samping itu, semua saudara dina yang berkumpul dalam kapitel membicarakan riwayat hidup para kudus sebagai model untuk mendapat kasih karunia Tuhan. Mereka juga saling meneguhkan apabila ada saudara mengalami kesusahan. Cinta kasih persaudaraan sangat ditekankan dalam pembicaraan antarsaudara. Dengan itu, Kapitel Tikar menjadi wujud sinodalitas dalam persaudaraan dina. Hingga sekarang, kapitel menjadi tradisi dalam persaudaraan kapusin dan menjadi kuasa tertinggi dalam ordo dalam mengambil keputusan-keputusan, demi kebaikan persaudaraan.[19]

Dalam Persaudaraan Kapusin, ada beberapa jenis kapitel, antara lain, Kapitel General Biasa dan Kapitel General Luar Biasa, Kapitel Provinsi Biasa, dan Kapitel Provinsi Luar Biasa, Kapitel Kustodi, dan Kapitel Setempat. Kapitel General memiliki wewenang tertinggi dalam Ordo. Kapitel General Biasa diundangkan oleh Minister General, diadakan setiap enam tahun, dan di dalamnya diselenggarakan pemilihan Minister General yang baru. Sementara Kapitel General Luar Biasa diundangkan oleh Minister General dan dewan penasihatnya demi keperluan yang khusus. Peserta kapitel adalah Minister General dan Dewan Penasihatnya, para minister provinsial se-ordo, para kustos, sekretrasi general, prokurator misi, utusan-utusan provinsi, sesuai norma Kapitel General. Dua kapitel ini diadakan guna membahas kesetiaan akan tradisi asli Kapusin, pembaruan cara hidup, dan perkembangan kerasulan.[20] 

Kapitel Provinsi Biasa diundangkan oleh Minister Provinsial setelah mendapat persetujuan dari Minister General. Dalam kapitel ini, diadakan pemilihan Minister Provinsial yang baru. Selain itu, ada juga Kapitel Provinsi Luar Biasa yang diadakan guna keperluan yang khusus dalam provinsi, tanpa mengadakan pemilihan minister. Peserta masing-masing kapitel adalah minister provinsial dan dewan penasihatnya, dan saudara yang telah berkaul kekal atau dengan utusan saja, sebagaimana ditentukan dalam Tata Laksana Kapitel. Masing-masing kapitel bertujuan guna membahas kehidupan  dan kegiatan provinsi. Peraturan berkapitel di provinsi juga berlaku di kustodi yang dibawahi oleh provinsi. Untuk kustodi yang langsung tergantung dari minister general, memiliki statuta tersendiri.[21]

Di samping itu, fraternitas setempat dipimpin oleh seorang gardian yang diangkat oleh Minister Provinsial atau Kustos. Di bawah bimbingan gardian, Kapitel Setempat bertugas menguatkan semangat persaudaraan dan membicarakan pelbagai segi kehidupan persaudaraan. Peserta Kapitel Setempat adalah semua saudara yang telah berkaul. Selian itu, Kapitel Setempat diharapkan sering diadakan sepanjang tahun. Dengan demikian, lewat kapitel setiap saudara bersama-sama mencari kehendak Allah.[22]  

Gaung Sinode Para Uskup dalam Fraternitas Kapusin

Kapusin yang Bersekutu 

 Gaya hidup kapusin bermodelkan gaya hidup para rasul dan jemaat perdana yang hidup dalam persekutuan (communio). Semangat persekutuan itu berlandaskan kesatuan para rasul dengan Kristus. Dalam membangun komunitas religius, para kapusin berusaha menghayati Injil, sehati dan sejiwa, dan senantiasa bersukacita atas penyertaan Tuhan.[23]  

Sebagai locus theologicus[24], komunitas kapusin memuat dinamika iman yang senantiasa mencari kehendak Allah. Pencarian ini merupakan suatu langkah penggalian dan pemurnian panggilan Allah secara terus-menerus. Karena itu, setiap anggota persaudaraan bertanggung jawab atas kesetiaan komunitas pada Injil dan perkembangan setiap anggota. Menurut Paus Fransiskus, dalam hidup berkomunitas, terdapat sikap saling menerima dan berpartisipasi aktif. Kelembutan hati merupakan tanda persaudaraan. Dengan itu, persaudaraan memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menyatukan orang yang bertentangan, dan menjadi pengalaman kasih yang mengatasi ketidaksepahaman antaranggota komunitas.[25]

Dalam menghayati kekiniannya, Paus Fransiskus menyebut kaum religius, termasuk kapusin, sebagai pakar persekutuan. Hidup persekutuan mereka menjadi saksi bagi dunia bahwa persekutuan dengan Allah adalah puncak sejarah manusia. Kesaksian itu dihadirkan di tengah-tengah masyarakat yang terpolarisasi, yang membuat orang mengalami kesulitan untuk hidup berdampingan satu sama lain, maraknya penindasan terhadap orang-orang yang tidak berdaya, dan terjadinya ketimpangan sosial. Model hidup ini memberikan ajakan kepada setiap orang untuk menyadari bahwa hidup manusia sejatinya adalah bersaudara.[26] 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun