Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pernikahan Usia Dini: Menjebak di Kemelaratan

25 Desember 2020   19:28 Diperbarui: 26 Desember 2020   11:23 1960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, pernikahan anak berkorelasi dengan kehamilan anak pada usia muda . Jelas, ini memberikan efek kepada partisipasi tenaga kerja. Korelasi ini berhubungan dengan permasalahan pengambilan keputusan perempuan untuk mengurus anak atau bekerja. 

Keberadaan masalah ini membuat pernikahan anak memberikan efek seperti menunda potensi untuk masuk ke dalam pasar tenaga kerja atau menurunkan biaya peluang untuk tidak bekerja dan menjadi ibu rumah tangga. K

urangnya keterlibatan ini dapat menyebabkan kerugian yang cukup kompleks, seperti membuat mereka terperangkap dalam kemiskinan, meningkatkan tingkat kerentanan jika terjadi guncangan ekonomi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi serta membawa ke tingkat kesejahteraan yang lebih rendah, sehingga memberikan dampak negatif antargenerasi (Parsons et al., 2015).

Berdasarkan ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pernikahan anak/pernikahan dini memberikan dampak buruk untuk masa kini maupun nanti. 

Tujuan melepas beban ekonomi dengan mempercepat pernikahan malah menjebak anak ke dalam lingkaran setan kemelaratan. Tidak dipungkiri lagi, dunia pun setuju pernikahan anak merupakan suatu permasalahan yang perlu dihapuskan. 

Oleh karena itu, diperlukan intervensi lebih dari lembaga sosial dan pemerintah untuk mengurangi prevalensi pernikahan anak. Melalui intervensi tersebut, diharapkan masa depan anak dan negara secara keseluruhan yang lebih baik lagi karena pernikahan dilakukan pada waktu yang tepat.

Oleh Tiara Anindhita R. | Ilmu Ekonomi 2018 | Kepala Divisi PSDM Kanopi FEB UI 2020

Referensi:

  • BPS. (2020). Prevention of Child Marriage Acceleration that cannot wait. 71.
  • Dahl, G. B. (2010). Early teen marriage and future poverty. Demography, 47(3), 689--718.
  • Indonesia - Child Marriage Around The World. Girls Not Brides. from https://www.girlsnotbrides.org/child-marriage/indonesia/
  • Kumala Dewi, L. P. R., & Dartanto, T. (2019). Natural disasters and girls vulnerability: is child marriage a coping strategy of economic shocks in Indonesia? Vulnerable Children and Youth Studies, 14(1), 24--35. 
  • Natanael M. J., Fajar M. R., and M. R. (2013). Prevalence of Child Marriage and Its Determinants among Young Women in Indonesia. Child Poverty and Social Protection Conference, 1--27.
  • Paul, P. (2019). Effects of education and poverty on the prevalence of girl child marriage in India: A district--level analysis. Children and Youth Services Review, 100, 16--21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun