Ternyata, Bolivarian Missions didanai oleh royalti minyak pemerintah Venezuela. Hal ini tidak mengkhawatirkan ketika harga minyak sedang tinggi. Namun, sewaktu harga minyak global turun sejak tahun 2008, penerimaan ini menurun dan pemerintah mulai melakukan deficit financing secara masif. Akibatnya, terjadi hiperinflasi dan krisis ekonomi berkepanjangan yang berujung pada krisis multidimensional sampai saat ini.
Mana yang benar di antara keduanya? Menurut hemat penulis, retorika populisme ekonomi diperlukan dalam jangka pendek. Lebih tepatnya, dia diperlukan sebagai sinyal politik bahwa change is coming. Tetapi, jangan biarkan populisme ekonomi mendasari pengambilan kebijakan ekonomi dalam jangka panjang. Mengapa?
Perlu diakui bahwa pesan populisme ekonomi menyulut semangat masyarakat sebagai subjek politik. Sayangnya, implikasi ideologi ini justru mengancam standar hidup masyarakat itu sendiri. Jadi, kita perlu ideologi ekonomi yang memberikan kontrol kepada common people. Bukan yang menyerahkan kontrol kepada para demagog populis.
Kesimpulannya, populisme ekonomi bukanlah  bahtera penyelamat di kala krisis. Dia adalah bumerang yang perlu dijadikan sinyal perubahan, but not the agenda of change itself. Jika ideologi ini menjadi agenda perubahan, maka common people pasti menjadi yang paling dirugikan. Sementara para demagog populis terus menjual impian palsu.
  Kalau modus ini terus dibiarkan, institusi demokrasi pasti ambyar. Maka dari itu, para pengambil kebijakan ekonomi harus menjadi nahkoda yang faktual dan tahan banting. Sehingga populisme ekonomi bisa ditempatkan sebagaimana mestinya; bungkus retoris yang segera dibuang setelah ruang kemudi bahtera digapai.
REFERENSI
Bourne, Ryan. (2019). Economic Populism on the Left and Right Is Poisoning US Political Discourse. Diakses dari sini. 2 Mei 2020 (21.57).
Rodrik, Dani. (2018). Is Populism Necessarily Bad Economics?. Diakses dari sini. 2 Mei 2020 (21.57).
Riedel, Rafal. (2017). Economic Nationalism and Populism -- Intertwining Relations. Diakses dari sini 2 Mei 2020 (21.57).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI