Mohon tunggu...
Kania ningsih
Kania ningsih Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Ibu rumah tangga yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Batik Khas Tangsel Sebagai Icon Kota yang Memerhatikan Kearifan Lokal

29 Maret 2017   07:02 Diperbarui: 30 Maret 2017   17:00 2267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
padu padan batik khas Tangsel

Setelah itu, motif yang sudah kita buat diberikan pewarna dengan menggunakan kuas. Pewarna alami bisa didapatkan dari secang dan kunyit. Setelah itu, baru kainnya yang diwarnai dengan cara dicelupkan beberapa kali, yang salah satunya dicelupkan ke air keras. Jadi, harus hati-hati nih dan tangan kita memakai pelindung biar tidak terkena air keras. Setelah dijemur dan kering, kain batik yang sudah jadi bisa diaplikasikan menjadi pakaian, sarung, selendang, jaket, ikat kepala, taplak meja, seprai, sarung bantal, tas, hiasan dinding, dan lain-lain.

Oh ya, biar awet kain batik juga harus dirawat dengan cara mencucinya menggunakan deterjen yang lembut atau sabun khsusus yang dinamakan lerak. Kain batik yang sudah dicuci juga sebaiknya dijemur dengan cara dianginkan, atau tidak langsung kena cahaya matahari.

Jika anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang batik etnik khas Tangsel, atau ingin mengikuti workshop serupa, silahkan datang langsung ke Gallery Sekar Purnama milik Bu Nelty di Jalan Camat Pondok Aren nomor 6-8, Tangerang Selatan. Mari cintai warisan budaya leluhur kita dengan melestarikan batik!

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun