Mohon tunggu...
kania ditarora
kania ditarora Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pengajar di madrasah swasta

Menulis adalah sebuah implementasi mencintai diri sendiri, sesama, dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru Madrasah Swasta, antara Asa dan Dilema

24 November 2024   10:35 Diperbarui: 24 November 2024   22:14 1873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alih-alih mengurangi beban administrasi guru, justru beberapa kali pergantian kurikulum hanya menambah beban administrasi yang tidak sedikit. Sehingga terobosan Rencana Pembelajaran (RPP) satu lembar ala Nadiem Makarim nyaris tidak mengubah apapun.

Mencermati sekian banyak problematika pendidikan, sebagaimana yang telah dipaparkan di muka, tiada lain yang diharapkan guru madrasah swasta, selain menuntut keadilan perlakuan di pemerintahan baru ini. Diberikan hak-haknya secara patut sehingga guru madrasah swasta bisa melaksanakan kewajiban mengajarnya dengan baik.

Sedangkan yang berkaitan dengan kurikulum, guru madrasah swasta berharap, administrasi pembelajaran tidak membebani guru seperti yang sudah terjadi selama ini. 

Walau bagaimana pun, administrasi tetap menjadi hal penting bagi guru. Hanya saja, guru madrasah berharap kewajiban administrasi bisa lebih sederhana dari sebelumnya.

Untuk itu, momentum hari guru nasional 2024 bisa menjadi semangat baru bagi Kabinet Merah Putih memperhatikan nasib guru swasta. Seturut dengan itu, sesuai  Surat Edaran Sekretaris Jendral Kementerian Agama Nomor 34 Tahun 2024 Tentang Pedoman Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2024 yang mengambil tema "Guru Berdaya, Indonesia Jaya" menjadi sangat relevan. 

Tentu saja tema yang diusung tak sekadar retorika tapi langsung menjadi aksi nyata memberdayakan guru madrasah swasta.   Sehingga dengan begitu, guru madrasah swasta kembali bisa memupuk asanya dan stereotipe pemangku kebijakan; pemberi harapan hampa yang cenderung melekat selama ini akan hilang dengan sendirinya. Allahu'alam.

Lombok Tengah, 241124
#GuruBerdaya #IndonesiaJaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun