"Tadi saya lapar pak, ya sudah saya ke kantin dulu"
"Pokoknya saya ga salah karena tadi antri banget di tempat wudhunya"
Berbeda dengan mereka orang reaktif, mereka yang proaktif akan fokus pada lingkaran pengaruh. Jika dia terlambat cukup mengatakan:.
"Mohon maaf saya terlambat, ini sepenuhnya kesalahan. Saya bertanggung jawab atas keterlambatan ini dan ke depan saya tidak akan mengulangi lagi."
Ia akan bertindak untuk mengambil sikap sabar dan tanggung jawab. Dia tidak akan menjadikan rasa lapar, panas di siang hari dan malas antri (sebagai lingkaran kepedulian) untuk mengendalikan semangat hidupnya. Justru dirinyalah penyemangat semangat, perasaan dan tindakannya.
Seperti ditunjukkan firman Allah: "Dan Orang-orang yang mencari keridhaan Kami, niscaya Kami tunjukkan mereka kepada jalan-jalan Kami." (Surat 29, Al-Ankabut 69).
Terakhir, berhentilah terlambat masuk kelas, proaktif, jangan reaktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H