Saya yang mengalaminya tidak membuat saya membenci ayah saya juga guru olahraga saya. Saya tetap menghormati keduanya sebagai orangtua. Tidak ada dampak buruk apapun secara psikologis untuk saya. Bahkan peristiwa itu menjadi kenangan manis yang selalu diperbincangkan saat saya berkumpul dengan teman-teman sekelas di SMP. Kenapa bisa terjadi ? Karena hal seperti itulah yang berlaku pada zaman itu. Dan kami anak-anak zaman itu menerimanya sebagai nilai sosial yang berlaku umum.
Tapi itu zaman baheula, jadul. Bukan hari ini. Hari dimana zaman sudah berubah dan berkembang sedemikian rupa. Semua yang terjadi harus dikomunikasikan dengan sebaik-baiknya.
Orang tua harus memahami secara mendalam apa yang terjadi dengan anaknya. Orangtua juga harus memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk memahami apa yang dikehendaki orangtua dari dirinya. Semuanya hanya bisa diwujudkan dengan komunikasi yang harmonis diantara keduanya. Ini harus menjadi tiang penyangga bagi tegaknya relasi orangtua - anak. Ketika relasi orangtua - anak berjalan baik maka kans untuk tercapainya harapan orangtua atas sebuah "kesuksesan" anaknya menjadi lebih besar.
Akhir Kata
Pola asuh anak bukanlah sebuah ilmu yang baku. Banyak variabel yang mempengaruhinya. Setiap keluarga akan menghadapi variabel yang berbeda sesuai zamannya. Karenanya diperlukan kejelian dari orangtua untuk memilih pola asuh yang tepat bagi anak-anaknya.
Kalau hari ini saya tuliskan ini semua, tidak berarti kami telah menerapkan pola asuh yang tepat untuk anak-anak kami. Kami belum bisa membuat sebuah "klaim keberhasilan", karena kami pun masih berproses dalam mendewasakan mereka. Mereka pun masih berproses mewujudkan harapan kami dengan cara dan jalannya masing-masing. Tapi setidaknya kami telah memulai investasi besar untuk mereka dalam bentuk kasih sayang. Tidak ada yang kami harapkan dari mereka selain menjadi benar-benar dewasa dalam kedewasaan usia mereka kelak. Semoga ......... >|
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H