Mohon tunggu...
Kang Win
Kang Win Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kebersamaan dan keragaman

Ingin berkontribusi dalam merawat kebersamaan dan keragaman IG : @ujang.ciparay

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hobi Nguseup, antara Waru Doyong dan Kunti

22 Juli 2020   13:23 Diperbarui: 22 Juli 2020   14:10 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu tetangga saya, namanya Apun. Seorang etnis China, pemilik salah satu toko terbesar dan paling banyak pelanggannya di desa kami. Saya kenal baik dengan Apun.. 

Selain rumah dan tokonya berdekatan dengan rumah kami, ketiga anaknya, Neneng, Iyan dan Anton adalah teman sepermainan saya. Mereka seringkali bermain di rumah kami. 

Istri Apun, Lilih, adalah pelanggan ibu saya yang punya usaha jasa menjahit pakaian. Sampai sekarang di usia saya yang sudah melewati 55 saya masih bersahabat dengan Neneng, Iyan dan Anton. Apun sudah lama meninggal, sedangkan Lilih, istrinya masih tampak sehat.

Apun ini punya hobi unik, nguseup. Dia hobi nguseup bukan untuk mendapatkan ikan yang akan dimasak untuk makanan keluarganya. Kalau untuk kepentingan itu, cukup Lily berbelanja di pasar, membeli ikan, dan memasaknya. Selesai.

Pulang nguseup, Apun akan memberikan ikan yang didapatnya kepada siapa saja yang ditemui di jalan. Tidak pernah membawanya pulang. Selayaknya hobi, Apun nguseup hanya untuk senang-senang aja. Untuk melepas penat setelah seminggu menghabiskan waktu mengurus toko.

Hobi nguseup Apun terbilang unik, karena biasa dilakukannya malam hari. Seringkali ia pergi sendiri, kadang-kadang berdua atau bertiga dengan kawannya yang punya hobi sama.

Dari cerita Apun sendiri dan dari kawan-kawanya yang pernah nguseup bersama, saya mengetahui kebiasaan mereka nguseup di malam hari itu. 

Mereka nguseup di sebuah kali, tidak besar, lebar kalinya hanya sekittar 3 meter saja. Dengan berbekal lampu senter, mereka menuju ke satu tempat di pinggir kali itu. 

Tempat yang mereka pilih adalah tempat yang tidak jauh dari sebuah waru doyong. Cukup dekat, agar mereka bisa melemparkan useup ke arah bagian sungai tepat di bawah waru doyong.

Kenapa ? Menurut mereka di bawah waru doyong itulah ikan-ikan banyak berkumpul. Dengan begitu mereka bisa mendapatkan ikan dalam jumlah yang banyak. Tentu bukan jumlah puluhan ekor, tapi paling banyak belasan ekor saja. Juga bukan ikan besar, hanya ikan-ikan kecil seukuran 2 atau 3 jari.

Menurut cerita mereka, di bawah waru doyong banyak ikan yang berkumpul karena dipanggil oleh kunti yang biasa duduk manis berayun kaki di waru doyong itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun