Tadi malam saya dapat kesibukan yang luar biasa. Akun Facebook saya dengan nama Mang Win mendapat serbuan permintaan pertemanan.Â
Saya punya kebiasaan untuk mengkonfirmasi setiap permintaan pertemanan, kecuali serta merta diketahui kecenderungan buruknya akun yang bersangkutan. Pertimbangan saya, saya harus berpikir positip bahwa setiap permintaan pertemanan bertujuan baik. Meskipun begitu saya tetap akan melihat terlebih dahulu profil dari akun yang minta pertemanan itu.Â
Dalam kondisi normal atau biasa-biasa saja, dimana yang masuk satu dua permintaan, saya dapat mengamati dengan baik profil akun yang bersangkutan.
Tapi tadi malam itu luar biasa. Permintaan pertemanan demikian banyak jumlahnya. Dalam satu malam saja lebih dari 1000. Permintaan pertemanan itu datang dari berbagai pelosok nusantara bahkan dari mancanegara. Saya tidak sempat lagi melihat satu persatu profil akunnya. Biasanya perminraan pertemanan 1-2 saja, itupun belum tentu dalam satu minggu bahkan dalam satu bulan ada.
Dari jumlah permintaan pertemanan saya boleh berbangga. Bayangkan lebih dari 1000 dalam satu malam. Benar-benar luar biasa.
Namun di balik itu, benar-benar luar biasa pula keprihatinan saya terhadap akun-akun ini. Pantas untuk mengelus dada.
Akhirnya terpaksa saya buka satu persatu message-message itu. Lumayan bikin penat, lebih melelahkan daripada nulis artikel. Kalo nulis artikel kalaupun berpayah-payah, saya beroleh kepuasan dan kenikmatan.Â
Memang tidak semua yang dikonfirmasi ngirim message, tapi lumayan juga banyaknya dan kalau dijadikan sampel penelitian sudah lebih dari cukup mewakili populasi (kaya yang ngerti statistik aja).
Jadi saya coba petakan messsage-message itu, sehingga didapatlah kelompok-kelompok akun seperti akan saya ulas di bawah ini.
Secara umum berdasarkan message yang masuk via messanger dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu Akun-akun Normal dan akun-akun negatif.
AKUN NORMAL
Akun-akun jenis ini saya kelompokan sebagai akun-akun normal, dengan pengertian pemilik-pemilik akun ini meminta perteman umumnya semata-mata untuk berteman secara wajar.Â
Kewajaran yang biasa kita temui di fb. Ada yang cuma seneng posting ungkapan perasaan, yang sedikit kritis pada lingkungan sekitar, ada yang jualan produk, sampai kepada yang hobi posting konten-konten petuah dan petatah petitih.
AKUN-AKUN NEGATIF
Akun-akun jenis ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa jelompok.
1. Akun Tidak Senonoh
Akun-akun pada kelompok ini adalah akun-akun yang pemiliknya hobi (genar) memposting gambar atau video yang nengumbar aurat perempuan dan alat vital laki-laki secara vulgar. Cukup banyak jumlahnya untuk membuat kita mengelus dada.
2. Akun Modus Nyari Pulsa
Pada kelompok ini, umumnya akun-akun dimiliki oleh seorang perempuan muda (remaja). Mereka menggunakan fb untuk mendapatkan uang dengan menggunakan modus VCS. Dalam message mereka menawarkan mau nggak VCS. Kepada akun seperti ini, saya tanya apa itu VCS, karena memang tidak tahu (suer .... beneran saya tidak tahu hehehe). Ternyata jawabnya "video call sex" oalah itu toh. Kalau kelihatan ada respon dari kita, maka dia akan minta kita kirim pulsa dulu, alasannya kuota internet dia abis. Pulsa yang diminta kisaran 50 - 100rb. Katanya kalo pulsa sudah masuk bisa langsung VCS.Â
Saya pikir ngapain vcs-vcs-an, apalagi ini bulan puasa. lagi pula tidak ada jaminan kalo sudah dikirim pulsa terus beneran vcs (kalo beneranpun, resiko ga dapat jatah buka puasa dari penguasa rumah hehehe). Jangan-jangan dia langsung ngilang. Indikasinya, akun-akun ini semuanya akun muda (baru dibuat beberapa bulan saja).Â
3. Akun Homo
Dari sinyal bahasa dan kalimat dalam messagenya, kemungkinan besar akun-akun ini dimiliki oleh kaum LGBT serta anak-anak muda dan remaja yang mencari penghasilan dengan nenjadi pelayan sex kaum LGBT itu.
4. Akun Palsu
Ada beberapa akun yang diindikasikan nerupakan akun palsu yang kemungkinan besar akan digunakan untuk tujuan yang tidak baik, misalnya saja penipuan. Sebagai contoh ada akun yang nama akunnya  merupakan nama seorang gubernur di bagian timur  Indonesia. Sepintas tampak seperti benar-benar asli milik Gubernur itu. Foto profilnya adalah foto sang gubernur dengan seragam PDU . Beberapa postingan berisi foto keluarga dan foto kegiatan sang gubernur. Namun ada keganjilan, akunnya termasuk akun muda (baru). Yang kebih ganjil lagi dia ikut-ikutan berkirim message via messanger, ngasih nomor kontak WA, minta nomer kontak WA saya dan mengajak agar selanjutnya visa komunikasi via WA pribadinya.Â
5. Akun Luar Negeri
Kelompok ini adalah akun-akun yang pemiliknya orang asing dan berdomisili di luar negeri. Akun-akun ini sangat agresif, semua yang baru dikonfirmasi melakukan kontak via messanger, kemudian meminta nomor WA kita. Akun-akun ini hampir seluruhnya menawarkan kerjasama pendanaan. Saya tidak tahu apakah akun-akun ini benar-benar pemiliknya orang asing dan benar-benar berdomisili di luar negeri. Saya juga tidak tahu adakah yang sudah pernah "clossing" dengan penawaran mereka.
Yang unik dari sampel akun yang saya  buka profilnya, hampir tidak ditemukan akun-akun intoleran dan akun-akun oposan. Saya hanya menemukan satu yang tampaknya hanya simpatisan dari habib rizieq. Ini bisa terjadi mungkin disebabkan akun fb saya kerap memposting hal-hal yang berhubungan dengan toleransi, keberagaman dan kebersamaan, serta selalu memberi komentar ketidaksukaan dengan konten-konten yang bersifat intoleran dan sikap permusuhan.
Tadi pagi, terpaksa nengalokasikan waktu yang lumayan banyak untuk mengatasi akibat dari serbuan di atas.Â
Yang pertama saya lakukan adalah memposting semacam "pengumuman" di beranda skun fb saya yang isinya sbb :
Saya tidak pernah menolak permintaan pertemanan. Setiap permintaan pertemenan pasti saya konfir. Saya senang bisa berteman. Tapi jika ada yang aneh-aneh saya tidak akan segan-segan memblokir akun bersangkutan.Â
(Screeshoot saya sertakan di bawah ini)
Dan tentu saja yang tidak lupa saya lakukan adalah membuka satu persatu profil "teman baru" saya untuk kemudian memblokirnya apabila ditemukan "keanehan". Luar biasa lebih dari setengahnya adalah yang saya sebut akun-akun negatif itu. Dan dengan sanfat terpaksa saya lakukan pemblokiran permanen terhadap akun-akun tersebut.
Itulah pengalaman "unik" saya bersama facebook tadi malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H