Saya termasuk orang yang tidak menjadikan obat kimia sebagai pilihan utama ketika ada keluhan sakit ringan. Bukan karena tidak suka dengan pahitnya obat (bukankah jaman sekarang lebih banyak obat yang tidak pahit), bukan tidak percaya kepada ilmu farmasi dan ilmu kedokteran. Tapi bagi saya, optimisme tentang kesembuhan lebih "mujarab" untuk mengatasi keluhan sakit. Bahkan ketika terpaksa harus konsultasi ke dokter, ketika dokter mengatakan :"gpp gak usah khawatir cuma .... dst" saat itu juga biasanya sudah merasakan kesembuhan sehingga tidak perlu lagi menebus resep dokter di apotek. Lumayan menghemat pengeluaran.
Untuk mengatasi flue dan batuk, biasanya saya cukup dengan tidur, berselimut tebal sehingga keringat dengan deras keluar sampai harus beberapa kali mengganti baju kaos yang dipakai. Ketika tidur sudah dirasa cukup, maka saat bangun badan akan terasa "lebih enak", biasanya flue langsung hilang, hanya tersisa batuk yang kadang butuh waktu 2-3 hari untuk sembuh. Saya biasanya melanjutkan dengan minum perasan jeruk nipis pada saat berbuka puasa. Banyak-banyak minum air putih di antara waktu buka dan sahur akan cukup membantu meningkatkan ketahananan tuhuh. Yang perlu diperhatikan, minum perasan jeruk nipis tentunya tidak dianjurkan bagi yang punya keluhan maag.
Itulah pengalaman saya mengatasi keluhan sakit ringan sehingga ibadah bisa tetap jalan.
Semoga bermanfaat.
Selamat berpuasa bagi yang menjalankannya
Salam hangat
April 28, 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H