"Semua uang yang saya simpan selama bertahun-tahun sekarang hilang," Fadi menambahkan bahwa kerusakan itu berjumlah lebih dari 5.000 Dinar Yordania ($ 7.000).
Menurut Fadi, Yara menghabiskan sepanjang malam dengan tangisan karena peristiwa tersebut. Yara mengatakan bahwa dia harus melarikan diri dari perang tapi ternyata di gaza harus menerima keadaan yang sama.
Tahun lalu, kampung halaman Yara, Khan Sheikhoun Suriah menjadi target serangan kimia yang merenggut nyawa sedikitnya 83 orang, sepertiga dari mereka anak-anak.
Ketika penduduk setempat mendengar cerita Yara dan melihat apa yang terjadi pada rumah dan pakaiannya, seluruh komunitas bersatu. Seorang perencana pernikahan, seorang pengusaha hotel, penjual bunga, fotografer, penjahit, dan lainnya menawarkan layanan mereka secara gratis.
Sekelompok filantropis memberi mereka hadiah untuk memastikan pernikahan mereka akan dilaksanakan tepat waktu.
Namun, dengan masa depan Gaza yang masih belum pasti dan kekerasan yang sering terjadi, pasangan itu masih memiliki rasa takut akan masa depan mereka.
Diterjemahkan dari laman Aljazeera oleh Husni Mubarok dengan pengubahan
Oleh Walid Mahmoud & Muhammad Shehada/ Aljazeera
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H