Sementara itu, Yara akhirnya diberikan persetujuan oleh otoritas Mesir untuk memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan perbatasan Rafah. Gaza telah berada dalam blockade menyedihkan selama 11 tahun lamanya dengan penduduk sebanyak dua juta jiwa. Blockade yang membatasi pergerakan orang Palestina di dalam dan diluar wilayahnya. Baik Israel ataupun Mesir sama-sama membatasi pergerakan masuk dan keluar bagi warga Gaza.
"Butuh keajaiban untuk membawa Yara dari suriah ke Gaza." Kenang Fadi. "Dan kami bisa melawan kemustahilan itu."
"Ketika Yara tiba di Rafah, saya begitu senang seakan-akan saya terbang saking senangnya. Dan orang-orang kagum dengan cerita kami sehingga mereka merayakan kedatangan Yara hingga ke rumah kami."
Keluarga Yara tidak dapat pergi ke Gaza untuk menyaksikan pernikahan karena pembatasan Israel dan Mesir tentang kebebasan bergerak di wilayah Palestina yang diduduki. Yara membawa gaun pengantin seharga $ 2.000 dari Suriah. Dan setelah itu mereka bersemangat menghabiskan beberapa hari berikutnya untuk berbelanja keperluan pernikahan mereka yang akan diadakan pada tanggal 18 November, hari ulang tahun Fadi yang ke-22.
"Semua yang kami butuhkan sudah siap; rumah kami, perabotan, gaun pengantin ... Kami hanya menunggu hari ulang tahun saya untuk menjadi pasangan paling beruntung yang pernah berjalan di muka bumi ini," katanya.
Pengantin perempuan itu tinggal di rumah ibu Fadi, sementara pengantin pria menunggu di rumah masa depan mereka karena mereka berdua sangat menantikan hari pernikahan mereka.
Namun, pada hari Senin, keluarga Fadi menerima panggilan sekitar tengah malam bahwa bangunan yang berdekatan dengan rumah mereka akan menjadi sasaran serangan udara Israel.
Israel Menghancurkan Impian Kami
"Yara sangat terkejut. Mimpi kami dihancurkan oleh serangan Israel yang menyerbu rumah kami dan menyebabkan kerusakan besar terhadapnya." Ujar Fadi dengan sisa kesedihan yang begitu kentara di wajahnya.
"Semua jendela rusak, perabotan kami dan beberapa dinding luar menjadi puing-puing, dan gaun pengantin itu robek."