Untuk itu, kasus viral ini bukan hanya sekedar insiden komedi yang tidak pantas tetapi juga merupakan cerminan dari tantangan yang dihadapi oleh para pendakwah di era digital saat ini. Dengan media sosial yang mampu menyebarkan informasi secara cepat, setiap ucapan dan tindakan menjadi sorotan publik.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu, terutama mereka yang berada di posisi pendakwah, publik figur, atau sebagai panutan masyarakat, untuk selalu menjaga adab dalam setiap interaksi mereka.
Hikmah dari kejadian ini seharusnya menggugah kita semua untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara demi menjaga kerukunan serta menghormati sesama umat manusia. Beberapa hikmah yang dapat diambil, antara lain:
- Berhati-hati dalam berkata-kata, Lidah adalah amanah, dan ucapan kita dapat membawa manfaat atau mudarat.
- Cepat meminta maaf bila bersalah, karena tidak ada manusia yang sempurna, dan mengakui kesalahan adalah bukti kebesaran hati.
- Menghormati orang lain, apa pun status sosialnya, karena dalam Islam, setiap manusia memiliki kehormatan yang sama di hadapan Allah.
- Menjaga niat dan adab dalam dakwah, dimana sebagai seorang pendakwah, ucapan dan tindakan menjadi teladan bagi orang lain.
Semoga kejadian ini menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya adab, dan menguatkan nilai-nilai akhlak mulia dalam kehidupan kita sehari-hari. Wallahu a'lam bishawab. (ar)
#desanta #asmidesanta #desantajogja #desantakeren #desantahebat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H