Tarlen amung amemuji dha sing padha rukun
Rumeksa paseduluran tumrap ing bebrayan
Ja’ ngono aja ngono
Pokoknya tidak ngono lho
Transleterasi :
[ Zamannya mas, zaman ‘gila’, ‘gila’ benar masa itu, semuanya terlihat baik-baik saja, tetapi sebenarnya masa itu adalah masa peperangan.
Heh manusia sesama saudara, jangan pada tawur, semakin mangharap hiduplah yang rukun, menjaga persaudaraan dalam kehidupan bermasyarakat, janganlah begitu.
Zamannya jaman perkelahian, sama juga masa berikutnya, banjir tangis, banjir bandang yang melingkupi ,zamannya memang sudah ada pada zaman itu sendiri.]
Dari jaman ke jaman, sasmita Jaman Edan berkembang seiring perkembangan sosiografi dan animo masyarakat di jamannya masing-masing. Kerasnya jaman memang menjadi sebab lahirnya kritik pedas dan tegas dari masyarakat melalui karya sastra. Arah demokrasi kerakyatan yang berkembang dari jaman kerajaan hingga Jaman Kemerdekaan sampai jaman Demokrasi. Mari peka memaknai sasmita Jaman Edan.rdr
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H