kawarana nora keguh/
dilalah kersa allah/
begjane ingkang kawuri/
amenangi waluyane tanah jawa//
Transleterasi :
[ Di masa akhir Jaman Edan, sudah tidak ada rasa canggung lagi, walaupun ‘gila’ tetapi tetap bertahan, memfitnah bangsa sendiri, walaupun mempunyai rasa keinginan akan barang orang lain, tetapi tetap teguh pada pendirian (buruk), sudah seperti kodrati, beruntunglah orang yang ‘terbelakang’ budi pekertinya, karena yang demikian akan menjadi orang kaya di tanah Jawa]
Era kemerdekaan, 1990, anonim, [tembang Sinom]
//amenang ing jaman edan/
ewuh apa ing pambudi/
melu edan saya tahan/
yen tan melu anglakoni/
baya keduman ‘melik’ (sisik melik)/
kamukten wekasanipun/
delalah kersane Allah begja-begjane kang lali/
luwih begja wong ngedan ora konangan//
Transleterasi :
[ menang di jaman edan, buat apa memakai budi pakarti, ikut ‘gila’ semakin tahan, kalau tak ikut melakukan, buaya (simbol penguasa yang rakus) yang kebagian informasi untuk merampas hak rakyat, kaya raya pada akhirnya, sudah menjadi kodrat Allah seberuntungnya orang yang lupa, lebih beruntung orang yang ‘menggila’ tidak ketahuan]
Tahun 2001 Masehi,