UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN KONSELING INDIVIDU PADA SISWA
DI SMK DARUL FIKR ANDONG
Oleh : Muhammad Wachid Anwar, S.Sos.I
Guru BK SMK Darul Fikr Andong
alfatahanwar77@gmail.com
Abstrak
Â
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor penyebab rendahnya kedisiplinan siswa dan hambatan yang dialami dalam mendisiplinkan siswa di SMK Darul Fikr Andong Boyolali, Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII. Objek penelitian yaitu faktor penyebab rendahnya kedisiplinan siswa. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Data dianalisis menggunakan reduksi data, display data, penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian disimpulkan bahwa faktor penyebab dari: 1) Guru: guru sebagai teladan suka datang terlambat, 2) Siswa: kurangnya kesadaran diri dalam mematuhi peraturan 3) Lingkungan: ketidaktertiban dan suasana gaduh dari pelaksanaan di lingkungan sekolah yang tidak terduga. Hambatan dari 1) Siswa: siswa tidak paham dengan peraturan, sering melanggar peraturan, susah diberitahu, dan pura-pura tidak tahu, 2) Guru: guru takut membuat siswa membangkang jika terlalu disiplin, guru yang tidak fit, dan guru kesulitan menghubungi orang tua siswa.
Kata kunci: Faktor penyebab, Kedisiplinan, SMK Darul Fikr Andong
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Salah satu faktor pendukung keberhasilan visi dan misi sekolah adalah kedisiplinan seluruh warga sekolah termasuk para siswa. Kedisiplinan adalah sikap taat dan patuh terhadap suatu peraturan yang berlaku. Kedisiplinan dituntut untuk dilaksanakan/diterapkan di semua lingkungan, yaitu lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah.
Banyak pelanggaran kedisiplinan yang masih terjadi di sekolah. Salah satunya adalah kedisiplinan siswa yang masih kurang dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar pada jam pertama di sekolah.
Melihat kondisi tersebut, peneliti yang dalam hal ini sebagai guru pembimbing telah memberikan layanan konseling kelompok pada siswa yang kurang disiplin mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah dan dalam setiap layanan bimbingan klasikal selalu memberikan motivasi pada para siswa agar meningkatkan kedisiplinan masuk sekolah ataupun mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Melihat kondisi siswa yang belum menunjukkan peningkatan kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar setelah diberi layanan konseling kelompok dan bimbingan klasikal maka peneliti berencana untuk mengambil suatu langkah/tindakan, yaitu dengan memberikan layanan konseling individu. Dengan layanan konseling individu akan lebih efektif karena peneliti akan lebih mudah menggali data pada siswa ( klien ) secara pribadi, siswa merasa lebih nyaman menyampaikan masalahnya kepada guru pembimbing ( peneliti ) karena merasa terjaga privasinya dan tidak ada intervensi dari pihak lain.
RUMUSAN MASALAH
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah melalui layanan konseling individu dapat meningkatkan kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar bagi siswa kelas XII di SMK Darul Fikr Andong Boyolali Tahun Pelajaran 2022/2023
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan atas rumusan masalah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Tujuan Umum
Meningkatkan kedisiplinan masuk kegiatan belajar mengajar jam pertama pada siswa kelas XII di SMK Darul Fikr Andong Boyolali Tahun Pelajaran 2022/2023
- Tujuan Khusus
Mengetahui efektivitas pemberian layanan konseling individu dalam meningkatkan kedisiplinan masuk jam pelajaran pertama pada siswa kelas XII di SMK Darul Fikr Andong Boyolali Tahun Pelajaran 2022/2023
KAJIAN TEORI
Pengertian Disiplin
Disiplin adalah patuh terhadap perintah dan aturan di mana individu dapat mengembangkan kemampuan untuk mendisiplinkan diri sendiri sebagai salah satu ciri kedewasaan individu.
Kedisiplinan merupakan salah satu faktor penunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan/sekolah. Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan pada peraturan, Dalam penerapan disiplin perlu dibuat peraturan dan tata tertib yang benar-benar realistis menuju suatu titik yaitu kualitas. Menurut Urip (http://urip.edublogs.org.2007,) sekolah yang menegakkan disiplin akan menjadi sekolah yang berkualitas.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan yang sesuai dengan standar nasional pendidikan, sekolah mempunyai program peningkatan mutu pendidikan dengan menetapkan standar kompetensi lulusan sesuai dengan visi dan misi sekolah, yaitu terwujudnya mutu lulusan yang mampu berkiprah dalam lingkungan masyarakat dan mampu menghadapi era global yang penuh tantangan dan persaingan.
Menurut Sugeng Muryanto, dkk (2008:28) dalam pengembangan kompetensi lulusan dilakukan dengan upaya mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar, membekali siswa dengan kecakapan individu dan keterampilan yang sesuai dengan kondisi siswa itu sendiri, lingkungan serta geografis.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar bagi seluruh siswa akan dapat berjalan tertib dan lancar apabila dilaksanakan secara disiplin. Disiplin merupakan barometer untuk menentukan berhasil tidaknya tujuan-tujuan yang telah dirumuskan . Dalam dunia pendidikan disiplin merupakan salah satu kunci bagi keberhasilan       tujuan-tujuan  yang   hendak diwujudkan (http://Aniendriani.blogspot.com.2011,).
Disiplin dalam hal ini adalah disiplin diri dari para siswa terhadap peraturan dan waktu. Menurut Nyzar (http://faridnyzer 169.wordpress.com/2010,) disiplin diri adalah sikap patuh kepada waktu dan peraturan yang ada. Dengan disiplin waktu dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa akan belajar mempunyai tanggung jawab terhadap aturan yang ada. Suatu peraturan yang dilaksanakan dengan baik akan membuat seseorang hidup disiplin. Menurut Depdiknas (http://www.diknas.info.2011,), dengan hidup secara disiplin maka individu/seseorang akan dapat meraih tujuan dalam hidupnya dengan sukses. Dengan demikian, pelaksanaan program sekolah dalam pencapaian visi dan misinya untuk mewujudkan mutu lulusan yang mempunyai kompetensi  sesuai  standar  nasional  pendidikan  akan  bisa  tercapai  apabila didukung dengan kualitas proses pembelajaran yang baik dan semua komponen sekolah yang mempunyai komitmen terhadap kedisiplinan.
Pengertian Konseling Individu
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, sosial, belajar dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku (Sofyan Willis, 2004:14). Dalam suatu konseling selalu terjadi komunikasi atau interaksi antara konselor dan konseli.
Konseling merupakan upaya individu melalui interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
Melalui interaksi yang terjalin dalam konseling inilah terjadi suatu proses pemberian bantuan oleh seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap fakta- fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien.
Saefudin dan Abdul Bari (http://fachrugianappb.blogspot.com. 2010,) mengatakan bahwa proses pemberian bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dilakukan dengan pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinis yang bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konseling adalah suatu proses kegiatan di mana para konselor atau pembimbing memberikan bantuan atau gambaran terhadap siswa/klien/konseli secara langsung dalam memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi berdasarkan pengalaman atau fakta-fakta yang dikumpulkan.
Konseling individu adalah salah satu pemberian bantuan secara perorangan dan secara langsung. Dalam cara ini, pemberian bantuan dilakukan secara face to face relationship ( hubungan muka ke muka atau hubungan empat mata ) antara konselor dengan individu ( konseli ) dalam memecahkan masalah konseli  yang  bersifat pribadi (Hernisaada, http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling.2011,). Hipotesis Tindakan Melalui layanan konseling individu dapat meningkatkan kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar jam pertama pada siswa kelas XII di SMK Darul Fikr Andong Boyolali Tahun Pelajaran 2022/2023
METODOLOGI PENELITIAN
Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di XII di SMK Darul Fikr Andong Boyolali, yang terletak di jl. Solo-Karanggede KM 3 Bandung, Beji, Andong, Boyolali, Dalam penelitian ini, peneliti memilih siswa XII di SMK Darul Fikr Andong Boyolali sebagai subjek penelitian. Siswa kelas XII di SMK Darul Fikr Andong Boyolali Tahun Pelajaran 2022/2023 berjumlah 24 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Teknik dan Alat Pengumpul Data
Teknik pengumpulan data secara garis besar digolongkan menjadi dua, yaitu tes dan non tes (Arikunto, 2002:23). Dalam penelitian ini akan menggunakan teknik pengumpulan data non tes, yaitu: observasi, dokumentasi, dan wawancara. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
- Untuk observasi menggunakan alat berbentuk pedoman atau lembar observasi/pengamatan.
- Untuk dokumentasi menggunakan lembar kerja untuk mencatat dokumen- dokumen yang diperlukan peneliti, seperti daftar nama, presensi/kehadiran, catatan keterlambatan siswa yang menjadi subyek penelitian sebelum pelaksanaan tindakan.
- Untuk wawancara menggunakan alat berupa pedoman wawancara.
Validasi dan Analisis Data
Untuk validasi data yang berbentuk kualitatif, yang divalidasi adalah instrumennya. Data yang berbentuk kualitatif ( bukan angka ) dalam penelitian ini adalah data sebab-sebab ketidakdisiplinan siswa masuk/mengikuti kegiatan belajar mengajar jam pertama yang diperoleh dengan teknik wawancara. Untuk memperoleh validitas data yang baik, maka perlu dibuat kisi-kisi dan pedoman wawancara. Untuk validasi data yang berbentuk kuantitatif, yaitu data frekuensi kedisiplinan masuk/mengikuti kegiatan belajar mengajar siswa pada jam pertama menggunakan teknik observasi, supaya memperoleh validitas yang baik maka perlu melibatkan observer lain, yang dikenal dengan berkolaborasi dengan teman sejawat.
Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang harus dilalui, yaitu:
- Langkah I adalah menentukan metode penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas.
- Langkah II adalah menentukan tindakan yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menentukan banyaknya siklus, ada 2 siklus, yaitu: a. Siklus I: konseling individu tanpa konsultasi orang tua; b. Siklus II: konseling individu dengan konsultasi orang tua.
- Langkah III adalah menentukan tahapan-tahapan tindakan. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mengacu pada model yang dikembangkan Kurt Lewin yang merupakan langkah-langkan dalam penelitian yaitu (a) Perencanaan atau planning; (b) Tindakan atau acting; (c) Pengamatan atau observing, dan (d) Refleksi atau reflecting ( Arikunto, 2006:92)
HASIL PENELITIAN
Kondisi Awal
Salah satu faktor kurang disiplinnya siswa dalam kegiatan belajar adalah keterlambatan siswa masuk kelas pada jam pertama. Berdasarkan data bulan Agustus 2022 (17 hari efektif ) diperoleh data bahwa pada bulan Agustus 2022, prosentase keterlambatan adalah 3,90%. Hal tersebut menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok yang telah diberikan belum menunjukkan hasil yang diharapkan, yaitu berkurangnya/tidak ada siswa yang terlambat masuk pada kegiatan belajar mengajar jam pertama. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data kondisi awal yang berasal dari catatan keterlambatan pada bulan Agustus 2022.
Hasil Siklus I, Setelah diberi tindakan berupa layanan konseling individu pada siklus I, diperoleh data hasil pengamatan selama bulan September - Oktober ( 17 hari efektif) yang menunjukkan adanya perubahan berupa penurunan prosentase keterlambatan siswa, dari kondisi awal sebesar 3,90% menjadi 0,77% pada siklus 1 Hal ini berarti kedisiplinan siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu dari 96,1% menjadi 99,23%.
Hasil Siklus II Setelah diberi tindakan berupa layanan konseling individu dengan konsultasi orang tua pada siklus II, diperoleh data hasil pengamatan selama bulan November (17 hari efektif) yang menunjukkan adanya perubahan berupa penurunan prosentase keterlambatan siswa, dari siklus I sebesar 0,77% menjadi 0% pada siklus II. Hal ini berarti kedisiplinan siswa mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu dari 99,23% menjadi 100%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan siswa dari kondisi awal ke kondisi akhir ( siklus II ) mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hipotesis dan hasil tindakan yang telah dikemukakan pada Bab II dan IV, maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian sangat signifikan. Baik secara teoritik maupun empirik, melalui layanan konseling individu dapat meningkatkan kedisiplinan masuk kegiatan belajar mengajar bagi siswa kelas XII di SMK Darul Fikr Andong Boyolali Tahun Pelajaran 2022/2023, Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan implikasinya maka diajukan saran sebagai berikut:
- Bagi Siswa
Disarankan untuk lebih meningkatkan kedisiplinan masuk kegiatan belajar mengajar karena akan memperoleh banyak manfaat apabila mengikuti semua kegiatan dengan disiplin
- Bagi Teman Sejawat
Disarankan untuk melanjutkan dan mengembangkan penelitian tentang kedisiplinan siswa melalui metode yang sama
- Bagi Sekolah
Dapat ikut memberikan dukungan dalam penanganan masalah kedisiplinan siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah
- Bagi Perpustakaan
Diharapkan dapat menjadi salah satu sumber referensi dalam penelitian dengan menambah buku-buku yang menunjang penelitian
Â
DAFTAR PUSTAKA
- Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
- Â _____2006. Penelitian Tindakan Kelas. Cetakan kedua. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
- Corey, G. 2005. Theory and Practice of Counceling and Psychotherapy. (Seventh Edition), Belmont, CA: Brooks/Cole-Thomson Learning Academic Resources Center.
- Depdiknas. 2011. Kedisiplinan adalah Modal kesuksesan. http://www.diknas.go.id/info.2022. Diakses tanggal 7 April 2022.
- Djamarah, S.B. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Endriani,      A.     2011.   Strategi       Meningkatkan Disiplin.
- http://www.aniendriani.blogspot.com. Diakses tanggal 6 April 2022.
- ______ 2011.  Hakikat      Konseling.    http://aniendriani.blogspot.com. Diakses tanggal 6 April 2022.
- Giana, C. 2010. Hakikat Bimbingan dan Konseling. http://fachrugianappb.blogspot.com. 2010. Diakses tanggal 8 April 2022.
- Hernisaada. 2011. Pengertian Konseling Individu. http://id.shvoong.com/social- sciences/counseling. 2011. Diakses tanggal 11 April 2022.
- Muryanto, S, dkk. 2008. Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah ( RKAS-1 dan RKAS-2 ). Surakarta: SMP Negeri 15.
- Nizar. 2010. Pengertian Disiplin Diri. http://faridnyzer169.wordpress.com.2010. Diakses tanggal 5 Maret 2022.
- Restyaningsih. 2009. Bagaimana Menumbuhkan Komitmen Disiplin Pada Anak.http://nurulfikri.sch.id/index.php. Diakses 7 April 2022.
- Shochib, M. 2000. Pola Asuh Orang Tua. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
- Suharso dan Retnoningsih. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya.
- Sudrajat, A. 2010. Strategi Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling. http://akhmadsudrajat.wordpress.com.2022. Diakses tanggal 11 April 2022.
- Urip. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah. http://urip.edublogs.org. Diakses tanggal 9 April 2022.
- Wagimin. 2009. Wawancara Konseling Untuk Membantu Mengatasi Masalah Peserta Didik. Makalah Seminar. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
- Willis, S. 2004. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H