Langkah-langkah yang harus dilalui, yaitu:
- Langkah I adalah menentukan metode penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas.
- Langkah II adalah menentukan tindakan yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menentukan banyaknya siklus, ada 2 siklus, yaitu: a. Siklus I: konseling individu tanpa konsultasi orang tua; b. Siklus II: konseling individu dengan konsultasi orang tua.
- Langkah III adalah menentukan tahapan-tahapan tindakan. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mengacu pada model yang dikembangkan Kurt Lewin yang merupakan langkah-langkan dalam penelitian yaitu (a) Perencanaan atau planning; (b) Tindakan atau acting; (c) Pengamatan atau observing, dan (d) Refleksi atau reflecting ( Arikunto, 2006:92)
HASIL PENELITIAN
Kondisi Awal
Salah satu faktor kurang disiplinnya siswa dalam kegiatan belajar adalah keterlambatan siswa masuk kelas pada jam pertama. Berdasarkan data bulan Agustus 2022 (17 hari efektif ) diperoleh data bahwa pada bulan Agustus 2022, prosentase keterlambatan adalah 3,90%. Hal tersebut menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok yang telah diberikan belum menunjukkan hasil yang diharapkan, yaitu berkurangnya/tidak ada siswa yang terlambat masuk pada kegiatan belajar mengajar jam pertama. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data kondisi awal yang berasal dari catatan keterlambatan pada bulan Agustus 2022.
Hasil Siklus I, Setelah diberi tindakan berupa layanan konseling individu pada siklus I, diperoleh data hasil pengamatan selama bulan September - Oktober ( 17 hari efektif) yang menunjukkan adanya perubahan berupa penurunan prosentase keterlambatan siswa, dari kondisi awal sebesar 3,90% menjadi 0,77% pada siklus 1 Hal ini berarti kedisiplinan siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu dari 96,1% menjadi 99,23%.
Hasil Siklus II Setelah diberi tindakan berupa layanan konseling individu dengan konsultasi orang tua pada siklus II, diperoleh data hasil pengamatan selama bulan November (17 hari efektif) yang menunjukkan adanya perubahan berupa penurunan prosentase keterlambatan siswa, dari siklus I sebesar 0,77% menjadi 0% pada siklus II. Hal ini berarti kedisiplinan siswa mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu dari 99,23% menjadi 100%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan siswa dari kondisi awal ke kondisi akhir ( siklus II ) mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hipotesis dan hasil tindakan yang telah dikemukakan pada Bab II dan IV, maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian sangat signifikan. Baik secara teoritik maupun empirik, melalui layanan konseling individu dapat meningkatkan kedisiplinan masuk kegiatan belajar mengajar bagi siswa kelas XII di SMK Darul Fikr Andong Boyolali Tahun Pelajaran 2022/2023, Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan implikasinya maka diajukan saran sebagai berikut:
- Bagi Siswa
Disarankan untuk lebih meningkatkan kedisiplinan masuk kegiatan belajar mengajar karena akan memperoleh banyak manfaat apabila mengikuti semua kegiatan dengan disiplin
- Bagi Teman Sejawat
Disarankan untuk melanjutkan dan mengembangkan penelitian tentang kedisiplinan siswa melalui metode yang sama
- Bagi Sekolah