Mohon tunggu...
Achmad Marzoeki
Achmad Marzoeki Mohon Tunggu... -

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan Pengarsip (Bagian II)

3 Februari 2019   10:00 Diperbarui: 3 Februari 2019   10:43 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mas Riyan lupa, saya suka baca novel. Satu tindakan orang bisa diapresiasi beragam oleh orang-orang di sekitarnya."

"Maksudnya?"

"Mas Riyan merasa tidak setuju tapi tidak berani mengatakan. Penilaian orang tua Mas Riyan bisa sebaliknya. Sebenarnya Mas Riyan setuju tapi malu mengatakan terus terang."

"Kok kamu begitu sih, Fit?"

"Coba lihat masalah tak hanya dari sudut kepentingan sendiri, Mas."

Riyan kehabisan kata-kata. Kelihaiannya sebagai seorang marketing peralatan dan produk pertanian dimentahkan seorang pengarsip. Sebagai seorang pengarsip, Fitri bukan hanya penyimpan dokumen, tapi juga pembaca yang teliti dari dokumen yang disimpannya. Membuatnya terbiasa mengetahui suatu masalah dari berbagai versi.

"Ya sudah aku pamit saja."

Sadar situasi sudah kurang kondusif, Riyan merasa lebih baik pulang. Meski dengan penuh perasaan gundah sekaligus heran.

Sebenarnya Fitri mencintaiku tidak ya? Pertanyaan yang menyeruak dalam benak Riyan. Semula dia berharap, setelah diceritakan masalahnya, Fitri akan memberati Riyan. Memintanya dengan sangat agar tidak pulang dan menolak pilihan orang tuanya.

Ini sepertinya Fitri malah menyuruh Riyan menerima saja pilihan orang tuanya.

Orang tuanya memberi waktu selama satu bulan agar Riyan mengurus kepindahannya. Urusan pindah pekerjaan tak masalah bagi Riyan, karena perusahaan tempatnya bekerja milik Pak De. Memutuskan hubungan dengan Fitri yang sungguh terasa berat. Tapi berat juga bagi Riyan untuk menolak permintaan orang tuanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun