"Aku akan lebih baik. Tak ada pilihan!"
Di titik ini aku begitu yakin akan kuat dalam perubahan. Hingga akhirnya sebuah pilihan tak kuasa kutolak: kembali menerima kehadiran seorang laki-laki.
Duniaku semakin semarak, karena harapan itu seperti datang dengan kesempurnaannya. Baik, mapan dan perhatian. Ideal banget untuk seorang wanita seusiaku.
"Kamu harus terus membesarkan anakmu. Dan aku adalah sandaramu hari ini, esok dan selamanya"
Ya sudah!!! Tak bisa lagi kutolak laki-laki yang baik ini hadir dan mengisi kehidupanku. Meski ada saja nasihat yang mengingatkanku agar selektif dan tidak mudah menerima pinangannya.
"Hati-hati, Far. Pastikan apakah dia single dan benar-benar baik"
"Jangan terulang kedua kalinya. Sesal kedua kali lebih merusak"
"Ia far, kasihanilah masa depanmu untuk ke sekian kalinya. Jangan kau mudah terenggut oleh rayuan"
Percuma!!
Aku tetap saja melangkah bersama lelaki itu. Karena tak ada alasan waktu untukku menolaknya. Dan itu seperti yang sering ia ucapkan ketika kami menghabiskan waktu bersama.
Hingga akhirnya....Lelaki itu mencampakkannya setelah 6 bulan berkenalan