"Kamu ngomongnya aneh, bro. Ga fokus!"
"ia, kerjaan ga kelar-kelar. Yang ada kita harus ikut beresin"
"Aneh, biasanya kamu paling cepet beresin kerjaan. Kesambet apa seh di Jogja?'
Dan masih ada sederet ungkapan para partner kerjaku yang kerap bertanya tentang aku yang aneh ini.
Perasaanku agak aneh sejak kunjungan di awal tahun ini. Ya, meski kerap bolak balik Jakarta-Jogja, namun kali ini kutemukan kekaguman yang tak biasa. Meski tak bisa keujelaskan makna kekaguman itu. Itu seperti wangi yang tak terlihat tapi begitu nyata dirasakan.
"Ati-ati, itu tandanya GPS mu rusak. Segera perbaiki, bisa keseringan kesasar kalau rusak,' kata sahabatku, Indra, seorang ahli di bidang mitologi Jogja. Entahlah!
**
"Bicara sama kamu butuh waktu untuk memahaminya"
"Ah masa seh!! Perasan biasa saja"
"Ia kamu biasa, tapi rangkaian kata-katamu sangat bias untuk aku maknai"
"Mungkin karena budaya kita berbeda ya"