Di pelataran senja, rinduku berlabuh,
Pertiwi, kau tetap megah dalam benakku.
Di balik reruntuhan, kupandangi wajahmu,
Terpahat dalam serpihan harapan yang rapuh.
Oh Pertiwi, alammu dulu lestari,
Kini ternoda tangan-tangan serakah,
Hutan-hutan rimbamu yang permai,
Luruh dan hilang di telan rakusnya asa.
Di mana gema suara rakyatmu yang lantang?
Kini hanya bisikan kecil di tengah bising kota.
Kemerdekaan, kata sakti yang kau genggam,
Tertatih dalam langkah pemimpin yang goyah.
Generasi muda, penerus perjuangan,
Di mana nyala api semangat berkobar?
Tenggelam dalam lautan pragmatisme,
Lupa akan jati diri, hilang arah.
Darahmu menjadi air bagi tanah kami
Darahmu menjadi energi
Menumbuhkan para tunas-tunas baru
Generasi-generasi baru
Â
Saksikanlah tanah juangmu kini
Kau akan terima keluh kesah dari pertiwi
Menantimu kembali
Sebagai pahlawan sejati
Â
Di mana lagi keberanian?
Di mana lagi teriak semangat?
Di mana lagi sosokmu?
Hai pahlawanku
Â
Ribuan hari berlalu
Jutaan hari terhitung
Namun, tak kutemui
Sosok sepertimu
Kita pernah berjaya, gagah melawan tirani,
Kini bertekuk lutut di hadapan harta dan kuasa.
Ketidakadilan merajalela, memecah belah kita,
Pertiwi, kau menangis dalam sunyi yang mendalam.
Rindu, rindu ini menghujam di kalbu,
Kuingin merengkuhmu dalam damai.
Namun, suara-suara ketidakadilan menderu,
Mengoyak asa yang tersisa, menghantam nurani.
Pertiwi, kuingat janji-janji perjuangan,
Demi masa depan anak cucu yang sejahtera.
Namun, di mana amanat suci itu kini?
Tertinggal dalam bayang kelam keserakahan.
Kita butuh kebangkitan jiwa,
Mengusir gelap dari tanah air tercinta.
Bangkitlah, generasi muda,
Bawa cahaya perubahan dalam langkahmu.
Rindu ini adalah suara hati yang menggema,
Memanggilmu, Pertiwi, dalam pelukan kasih.
Mari satukan tekad, rajut kembali cita-cita,
Bersama, kita jaga dan rawat Pertiwi tercinta.
Oh Pertiwi, dalam duka dan suka,
Kau tetap terindah di mata kami.
Rindu ini adalah cinta yang tak tergoyahkan,
Untukmu, Pertiwi, tempat kami berpulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H