Namun, tak kutemui
Sosok sepertimu
Kita pernah berjaya, gagah melawan tirani,
Kini bertekuk lutut di hadapan harta dan kuasa.
Ketidakadilan merajalela, memecah belah kita,
Pertiwi, kau menangis dalam sunyi yang mendalam.
Rindu, rindu ini menghujam di kalbu,
Kuingin merengkuhmu dalam damai.
Namun, suara-suara ketidakadilan menderu,
Mengoyak asa yang tersisa, menghantam nurani.
Pertiwi, kuingat janji-janji perjuangan,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!