Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeri Janji Manis

29 Juli 2024   08:23 Diperbarui: 29 Juli 2024   08:24 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di negeri ini, janji bertebaran seperti bintang di langit  

Menyinari gelap, tapi tak pernah terjangkau tangan  

Dari pemimpin hingga rakyat kecil, suara lantang terdengar  

Mengumandangkan mimpi dan harapan, seakan besok adalah hari bahagia  

Kita diajak percaya, pada perubahan yang pasti datang  

Di balik retorika manis, kita terlena dalam buaian  

Namun kenyataan tak pernah berubah, hanya angan yang melayang  

Di atas bumi yang kian gersang, dan rakyat yang menanti dalam kerinduan  

Para pemimpin berdiri di mimbar, menjanjikan masa depan cerah  

Namun di balik layar, ada kepentingan yang tak tersurat  

Ketidakadilan dan kemiskinan masih merajalela  

Sementara janji manis itu, hanya angin lalu yang berlalu pergi  

Di pasar, ibu-ibu berdagang dengan senyum lelah  

Mereka mengais rezeki dari sisa-sisa janji yang terurai  

Di sudut-sudut kota, anak-anak bermain di jalanan berdebu  

Tanpa tahu, bahwa masa depan mereka terjalin dalam benang halus janji-janji  

Negeri janji manis ini, telah menjebak kita dalam mimpi tanpa akhir  

Kita terbuai dalam angan, namun lupa menapak realita  

Harapan-harapan besar, kini menjadi beban yang berat  

Dan janji-janji itu, hanyalah kata-kata kosong yang tak bermakna  

Apakah kita akan terus terperangkap dalam lingkaran ini?  

Menggantungkan nasib pada janji yang tak kunjung terpenuhi  

Ataukah kita bangkit, menggenggam realita dengan tangan sendiri?  

Mewujudkan mimpi tanpa menunggu janji yang tak pasti  

Di negeri ini, kita harus belajar berdiri di atas kaki sendiri  

Membangun masa depan dengan kerja nyata, bukan sekadar kata  

Janji-janji manis biarlah menjadi pelajaran  

Bahwa mimpi hanya bisa terwujud dengan usaha dan tindakan  

Negeri janji manis, semoga suatu hari  

Menjadi negeri harapan yang sejati  

Dimana kata dan perbuatan seiring sejalan  

Mewujudkan mimpi bersama, untuk masa depan yang gemilang  

Di negeri janji manis, rakyat bersorak sorai,

Saat sang badut bertopeng tampil menari,

Menjanjikan surga dunia, penuh bahagia dan damai,

Meski kenyataan pahit, di balik kata-kata yang berbisik.

Janji-janji berhamburan, bagaikan confetti di udara,

Melekat di telinga rakyat, bagaikan mantra yang memikat,

Tentang pembangunan megah, dan ekonomi yang gemilang,

Meski rakyat kecil terlupa, tertinggal dalam kelam.

Para badut berdasi, beradu akting di panggung sandiwara,

Mempermainkan rakyat dengan janji dan dusta,

Sambil menari di atas penderitaan, dan air mata yang tertumpah,

Membuat rakyat terlena, dalam mimpi indah yang fana.

 

Rakyat terbelah, terpecah dalam dua kubu,

Membela badut pujaannya, dengan penuh semangat membara,

Tak sadar mereka diperalat, dalam permainan politik kotor,

Yang hanya menguntungkan segelintir orang yang berkuasa.

Kapan rakyat akan sadar, dari mimpi yang membutakan mata?

Kapan mereka akan bangkit, dan melawan penindasan yang nyata?

Saatnya rakyat bersatu, dan membuka tabir kebohongan,

Menuntut keadilan dan kesejahteraan, untuk negeri yang tercinta.

Marilah kita mulai dari diri sendiri, dari langkah kecil yang berarti  

Menata masa depan dengan tindakan nyata, bukan sekadar janji  

Negeri ini milik kita, masa depan ada di tangan kita  

Mari bersama wujudkan harapan, menjadikan negeri ini tempat yang indah dan penuh makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun