Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeri Janji Manis

29 Juli 2024   08:23 Diperbarui: 29 Juli 2024   08:24 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sementara janji manis itu, hanya angin lalu yang berlalu pergi  

Di pasar, ibu-ibu berdagang dengan senyum lelah  

Mereka mengais rezeki dari sisa-sisa janji yang terurai  

Di sudut-sudut kota, anak-anak bermain di jalanan berdebu  

Tanpa tahu, bahwa masa depan mereka terjalin dalam benang halus janji-janji  

Negeri janji manis ini, telah menjebak kita dalam mimpi tanpa akhir  

Kita terbuai dalam angan, namun lupa menapak realita  

Harapan-harapan besar, kini menjadi beban yang berat  

Dan janji-janji itu, hanyalah kata-kata kosong yang tak bermakna  

Apakah kita akan terus terperangkap dalam lingkaran ini?  

Menggantungkan nasib pada janji yang tak kunjung terpenuhi  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun