Di balik gedung parlemen megah,
Suara rakyat menggaung nyaris tak terdengar,
Tertelan oleh debat tak berujung,
Yang sering kali tak memihak pada mereka.
Â
Petani di ladang,
Buruh di pabrik,
Pedagang kecil di pasar,
Semua menanti janji yang tak kunjung nyata.
Â
Mereka bekerja keras,
Namun hasilnya direnggut tanpa ampun,
Keringat mereka menjadi saksi,
Bahwa keadilan adalah kata tanpa makna.
Â
Mari kita bangkit bersama,
Menyuarakan apa yang seharusnya menjadi hak,
Agar suara rakyat yang tersembunyi,
Menjadi teriakan yang tak bisa diabaikan.
Di bawah langit biru, tanah airku terbentang luas, Â
Merah putih berkibar, simbol harapan dan asa tak pernah pupus. Â
Di setiap sudut desa dan kota, suara-suara menggema, Â
Suara rakyat jelata, menyuarakan cita dan cinta.
Dari ladang hijau hingga hiruk pikuk kota besar, Â
Ada suara yang tersamar, kadang lantang, kadang berbisik samar. Â
Itulah suara rakyat, suara yang tak pernah lelah, Â
Meski kadang terabaikan, mereka tetap bersuara dengan tabah.
Mereka yang bekerja di bawah terik matahari, Â
Dengan tangan penuh keringat, tetap berdiri teguh dan berani. Â
Petani, buruh, nelayan, dan pedagang kaki lima, Â
Semua menyuarakan harapan, dalam setiap langkah mereka.
Suara rakyat adalah suara kehidupan, Â
Suara yang menuntut keadilan dan kebebasan. Â
Dalam setiap sorakan dan tawa, Â
Ada doa yang dipanjatkan untuk masa depan yang lebih cerah.
Suara itu terdengar di pasar, di sekolah, Â
Di pabrik-pabrik, dan di jalanan yang riuh rendah. Â
Suara yang berharap perubahan, Â
Suara yang merindukan kebijaksanaan pemimpin di masa depan.
Namun kadang suara itu teredam oleh hiruk pikuk politik, Â
Oleh janji-janji manis yang sering tak berdampak baik. Â
Rakyat berharap pada pemimpin yang tulus, Â
Yang mau mendengar dan berjuang tanpa pamrih yang mulus.
Suara rakyat adalah suara kebenaran, Â
Suara yang tulus dari hati, tanpa kepalsuan. Â
Mereka bicara tentang kesejahteraan, Â
Tentang pendidikan, kesehatan, dan keadilan.
Dalam setiap suara yang terucap, Â
Tersimpan harapan dan impian yang menguap. Â
Tentang masa depan yang lebih baik, Â
Tentang negeri yang adil, makmur, dan tak lagi pelik.
Suara rakyat adalah suara perjuangan, Â
Suara yang pantang menyerah meski penuh rintangan. Â
Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, Â
Yang mengisi hari-hari dengan kerja keras dan doa.
Dengarlah suara rakyat, wahai para pemimpin, Â
Jangan abaikan mereka yang telah memilih dan percaya. Â
Jadilah pelita di tengah kegelapan, Â
Jadilah harapan di tengah ketidakpastian.
Suara rakyat adalah suara kita semua, Â
Suara yang merindukan cinta dan asa. Â
Mari kita jaga dan dengar dengan sepenuh hati, Â
Karena suara mereka adalah suara nurani.
Di bawah langit biru, tanah airku terus bermimpi, Â
Tentang masa depan yang cerah dan penuh arti. Â
Dengan suara rakyat yang tak pernah padam, Â
Indonesia akan terus melangkah dalam kebersamaan yang penuh kedamaian.