Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Syair Orang Lapar

24 Juli 2024   19:56 Diperbarui: 24 Juli 2024   20:08 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Yang hidupnya keras, penuh liku dan sabar,

Mereka yang tabah, walau hidup getir dan pahit,

Menanti hari, di mana hidup menjadi lebih baik.

Namun sampai kapan, mereka harus menanti?

Sampai kapan derita ini, berhenti menghantui?

Kepada pemimpin, kepada mereka yang mengerti,

Dengarlah syair ini, suara hati orang lapar yang menanti.

Dalam doa, dalam harap, mereka terus bertahan,

Menggantungkan asa, di tangan Tuhan,

Semoga suatu saat, datanglah perubahan,

Dan syair orang lapar, menjadi syair kenyang dan kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun