Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Watimpres Jadi DPA, Mungkinkah?

23 Juli 2024   13:09 Diperbarui: 23 Juli 2024   13:19 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mengubah Watimpres menjadi DPA adalah gagasan yang memiliki potensi besar untuk memperkuat sistem pemerintahan Indonesia. Meski menghadapi berbagai tantangan, manfaat yang ditawarkan dapat menjadi argumen kuat untuk mendorong perubahan ini. Dengan struktur yang lebih independen dan kredibel, DPA dapat memainkan peran penting dalam memberikan nasihat yang berkualitas dan menjaga kontinuitas kebijakan di tengah dinamika politik yang sering kali tidak menentu.

Namun, keberhasilan ide ini sangat tergantung pada komitmen politik, proses konstitusional yang tepat, dan dukungan publik yang luas. Tanpa hal-hal tersebut, transformasi ini mungkin hanya akan menjadi sebuah konsep ideal yang sulit diwujudkan dalam praktik. Oleh karena itu, diperlukan diskusi yang mendalam dan partisipasi aktif dari berbagai pihak untuk mengeksplorasi kemungkinan ini dan memastikan bahwa setiap perubahan yang dilakukan benar-benar bermanfaat bagi negara dan rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun