Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Jika Bernie Sanders Capres AS Di Pemilu 2024

22 Juli 2024   12:47 Diperbarui: 22 Juli 2024   12:50 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

**JIKA BERNIE SANDERS GANTIKAN JOE BIDEN MENJADI CAPRES AS DI PEMILU 2024**

Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 tampak akan menjadi salah satu peristiwa politik paling penting dalam sejarah kontemporer. Dengan lanskap politik yang berubah cepat, banyak spekulasi dan prediksi yang beredar mengenai siapa yang akan muncul sebagai kandidat utama dari Partai Demokrat. Salah satu skenario yang menarik perhatian adalah kemungkinan Bernie Sanders menggantikan Joe Biden sebagai calon presiden. Sanders, yang dikenal sebagai seorang progresif dan sosialis demokrat, memiliki pandangan dan agenda yang berbeda dari Biden. Artikel ini akan mengeksplorasi implikasi jika Sanders benar-benar menjadi calon presiden dari Partai Demokrat pada 2024.

### **1. Kebijakan Progresif yang Lebih Menonjol**

Bernie Sanders dikenal dengan agenda progresifnya yang mencakup perawatan kesehatan universal, pendidikan tinggi gratis, dan reformasi besar-besaran terhadap sistem ekonomi dan politik AS. Jika Sanders menjadi calon presiden, kita dapat mengharapkan platform kampanye yang sangat berbeda dari yang dibawa Biden pada 2020. Sanders akan mendorong kebijakan seperti Medicare for All, yang akan mengubah sistem perawatan kesehatan AS secara mendasar dengan menyediakan asuransi kesehatan universal bagi semua warga negara.

### **2. Perubahan dalam Politik Luar Negeri**

Salah satu perbedaan utama antara Sanders dan Biden adalah pendekatan mereka terhadap politik luar negeri. Sanders lebih cenderung menekankan diplomasi dan mengurangi keterlibatan militer AS di luar negeri. Dia sering mengkritik kebijakan intervensi militer yang agresif dan mendorong untuk memusatkan sumber daya pada pembangunan dalam negeri. Ini bisa berarti perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri AS, termasuk hubungan dengan negara-negara seperti Iran, Rusia, dan Korea Utara.

### **3. Reaksi dari Basis Pemilih Demokrat**

Basis pemilih Partai Demokrat terdiri dari berbagai kelompok dengan pandangan yang berbeda. Pendukung Sanders umumnya lebih muda dan lebih progresif, sedangkan pendukung Biden cenderung lebih moderat dan lebih tua. Jika Sanders menggantikan Biden, ada potensi pergeseran dalam dukungan di antara basis pemilih ini. Sementara Sanders mungkin akan menarik pemilih muda yang antusias, ada risiko kehilangan dukungan dari pemilih moderat yang merasa pandangannya terlalu radikal.

### **4. Tantangan dari Partai Republik**

Jika Sanders menjadi calon presiden, Partai Republik kemungkinan akan meningkatkan serangan mereka terhadap kebijakan sosialisnya. Sanders telah lama menjadi target kritik dari kubu konservatif yang menyebutnya sebagai ancaman bagi kapitalisme dan kebebasan individu. Partai Republik mungkin akan menggunakan retorika ini untuk mencoba menggambarkan Sanders sebagai calon yang ekstrem dan berbahaya bagi perekonomian dan keamanan nasional.

### **5. Dukungan dari Gerakan Sosial**

Sanders memiliki hubungan yang kuat dengan berbagai gerakan sosial di AS, termasuk gerakan pekerja, aktivis iklim, dan kelompok hak-hak sipil. Jika dia menjadi calon presiden, kita dapat mengharapkan dukungan yang lebih besar dari kelompok-kelompok ini. Sanders telah konsisten dalam memperjuangkan keadilan sosial dan ekonomi, yang bisa membuatnya mendapatkan dukungan dari mereka yang merasa diabaikan oleh sistem politik tradisional.

### **6. Implikasi Ekonomi**

Kebijakan ekonomi Sanders yang menekankan redistribusi kekayaan dan reformasi pajak bagi orang kaya dapat memiliki implikasi besar bagi ekonomi AS. Program-program seperti pajak kekayaan dan peningkatan upah minimum dapat mengurangi kesenjangan ekonomi tetapi juga menghadapi perlawanan dari kalangan bisnis dan elite ekonomi. Sanders berpendapat bahwa investasi besar-besaran dalam infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan akan menciptakan lapangan kerja dan merangsang pertumbuhan ekonomi, tetapi kritik menyatakan bahwa kebijakan ini dapat meningkatkan defisit dan beban pajak.

### **7. Reformasi Politik**

Selain kebijakan ekonomi, Sanders juga mengadvokasi reformasi politik yang signifikan, termasuk pembatasan pengaruh uang dalam politik, perlindungan hak suara, dan reformasi sistem pemilu. Dia mendukung perubahan dalam sistem pemilihan umum untuk memastikan representasi yang lebih adil dan demokratis. Jika terpilih, reformasi ini bisa mengubah cara politik dijalankan di AS dan meningkatkan partisipasi politik.

### **8. Tantangan Internal Partai Demokrat**

Salah satu tantangan terbesar bagi Sanders adalah mendapatkan dukungan penuh dari Partai Demokrat. Meskipun dia memiliki basis pendukung yang setia, dia juga memiliki banyak lawan di dalam partai yang merasa pendekatannya terlalu radikal. Menyatukan partai dan mendapatkan dukungan dari seluruh spektrum politik Demokrat akan menjadi tantangan besar.

- Proyeksi Pertarungan Jika Bernie Sanders Berhadapan Melawan Donald Trump Di Pilpres November 2024

Memproyeksikan perolehan suara dalam pemilihan presiden Amerika Serikat merupakan tugas yang kompleks dan melibatkan banyak variabel. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pemilu meliputi dinamika kampanye, isu-isu politik dan sosial saat itu, strategi kampanye, serta sentimen publik terhadap kandidat.

Namun, untuk memberikan gambaran hipotetis mengenai perolehan suara jika Bernie Sanders melawan Donald Trump dalam Pemilu 2024, kita bisa melihat beberapa poin utama yang dapat mempengaruhi hasilnya:

### **1. Basis Pendukung Sanders dan Trump**

Bernie Sanders memiliki basis pendukung yang solid di kalangan pemilih muda, progresif, dan kaum pekerja. Banyak dari pendukungnya sangat antusias dengan agenda progresifnya seperti perawatan kesehatan universal, pendidikan gratis, dan keadilan sosial. Di sisi lain, Donald Trump memiliki basis pendukung yang kuat di kalangan pemilih konservatif, populis, dan kelas pekerja putih, terutama di negara bagian yang secara historis condong ke Partai Republik.

### **2. Dinamika Kampanye dan Isu Utama**

Isu-isu utama yang mendominasi kampanye akan sangat mempengaruhi perolehan suara. Jika isu-isu ekonomi dan perawatan kesehatan mendominasi, Sanders mungkin akan mendapatkan keuntungan karena kebijakan-kebijakan populernya di area tersebut. Namun, jika isu-isu seperti keamanan nasional, imigrasi, atau kejahatan lebih menonjol, Trump mungkin akan mendapatkan keuntungan karena pendekatan keras dan populisnya.

### **3. Polaritas Politik dan Elektabilitas**

Trump dan Sanders sama-sama merupakan figur polarizing yang bisa memotivasi basis pendukung mereka untuk keluar dan memilih, namun juga bisa mengalienasi pemilih moderat dan independen. Elektabilitas Sanders di antara pemilih moderat dan independen akan menjadi faktor penentu. Sebaliknya, kemampuan Trump untuk menarik kembali pemilih moderat yang mungkin kecewa dengan kepemimpinannya sebelumnya juga akan berpengaruh.

### **4. Peran Media dan Kampanye Digital**

Kampanye media dan digital akan memainkan peran besar. Sanders dan Trump sama-sama ahli dalam menggunakan media sosial untuk menjangkau dan memobilisasi pendukung mereka. Namun, Trump mungkin memiliki keunggulan karena pengalaman dan keahliannya dalam menciptakan narasi yang kuat dan kontroversial yang dapat mendominasi siklus berita.

### **Proyeksi Hipotetis**

Untuk memberikan angka hipotetis, kita bisa melihat hasil pemilu sebelumnya dan asumsi dinamika kampanye:

1. **Basis Pendukung Solid:** Sanders mungkin mendapatkan sekitar 45-50% suara populer dari basis pendukung solidnya di kalangan progresif dan pemilih muda.

2. **Mobilisasi Pemilih Baru:** Jika Sanders dapat berhasil memobilisasi pemilih muda dan kelompok minoritas, dia bisa mendapatkan tambahan 5-10% suara.

3. **Penolakan Moderat:** Penolakan dari pemilih moderat dan independen terhadap Sanders mungkin mengurangi perolehan suaranya sebesar 5-10%.

Di sisi lain, Trump:

1. **Basis Pendukung Solid:** Trump mungkin mendapatkan sekitar 45-50% suara populer dari basis pendukung solidnya di kalangan konservatif dan populis.

2. **Pemilih Moderat:** Jika dia dapat memenangkan kembali sebagian pemilih moderat yang kecewa, dia bisa mendapatkan tambahan 5-10% suara.

3. **Penolakan Progresif:** Penolakan dari pemilih progresif dan minoritas mungkin mengurangi perolehan suaranya sebesar 5-10%.

### **Kesimpulan**

Dalam skenario hipotetis, perolehan suara mungkin sangat dekat, dengan Sanders dan Trump masing-masing mendapatkan antara 45-55% suara populer, tergantung pada kemampuan mereka untuk memobilisasi basis pendukung, menarik pemilih moderat, dan mengelola isu-isu utama kampanye. Namun, hasil sebenarnya akan sangat tergantung pada dinamika kampanye yang berkembang dan bagaimana kedua kandidat menghadapi tantangan serta peluang yang ada. 

Pada akhirnya, elektoral college yang menentukan pemenang pemilu, dan dalam sistem ini, negara-negara kunci (swing states) seperti Florida, Pennsylvania, Michigan, dan Wisconsin akan memainkan peran krusial dalam menentukan hasil akhir.

Dan Jika Bernie Sanders menggantikan Joe Biden sebagai calon presiden dari Partai Demokrat pada Pemilu 2024, hal itu akan menandai pergeseran signifikan dalam lanskap politik AS. Kebijakan progresif dan agenda reformasinya dapat menarik pemilih muda dan aktivis, tetapi juga menghadapi tantangan besar dari dalam dan luar partai. Sementara potensi perubahan yang dia tawarkan dapat membawa dampak positif bagi banyak orang, keberhasilannya akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk mengatasi perlawanan dan menyatukan koalisi yang luas. Bagaimanapun, pencalonan Sanders akan menjadi momen penting dalam sejarah politik Amerika yang layak untuk dicermati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun