Di lorong-lorong sunyi kota,
terhampar kisah tak terungkap,
jalan-jalan berliku,
dengan seribu cerita tersembunyi,
dimana aspal menyimpan kenangan,
dan trotoar menjadi saksi bisu.
Langkah-langkah lelah tanpa arah,
menghitung jejak-jejak terlupakan,
tetes hujan menghapus air mata,
mengiringi harapan-harapan samar,
di bawah lampu kota yang temaram,
mereka mencari secercah harapan.
Dalam keramaian yang menderu,
suara-suara mengabur dalam bising,
dari penjual koran yang berseru,
hingga pengamen dengan gitar lusuh,
semua berusaha mencari hidup,
di antara hiruk pikuk metropolitan.
Wajah-wajah tertunduk lesu,
membawa beban yang tak terlihat,
dengan mimpi yang terkadang pudar,
namun tetap bergelora di hati,
meski senyum sering tersembunyi,
cahaya harapan masih menyala.
Di perempatan jalan yang sesak,
di antara kendaraan yang saling mendahului,
ada anak kecil dengan mata berbinar,
menjajakan mimpi di sudut jalan,
dengan tangan mungil penuh asa,
mengejar masa depan yang masih misteri.
Gadis kecil bergaun lusuh,
bernyanyi di bawah lampu jalan,
suara merdu menyayat hati,
memanggil simpati dari lubuk jiwa,
meski langit tak selalu cerah,
dia tetap berdiri dengan teguh.
Di bawah jembatan layang megah,
tersembunyi kisah duka dan haru,
para tunawisma berpeluk angin,
mencari hangat dalam dingin malam,
dengan hati yang tak pernah menyerah,
meski nasib sering kali kejam.
Narasi jalanan penuh warna,
lukisan hidup di kanvas kota,
dengan guratan cerita yang dalam,
menjadi saksi bisu perjalanan waktu,
di setiap sudut dan tikungan,
tersimpan kisah tentang manusia.
Kehidupan terus berjalan,
meski langkah kadang terseok,
di balik setiap cerita duka,
terselip kebahagiaan sederhana,
jalan-jalan menjadi saksi bisu,
dari narasi jalanan yang abadi.
Sepintas terdengar, seperti suara buih di bebatuan
Nadanya menyejukkan hati tanpa irama yang mati
Kau juga pasti terpesona sampai jatuhÂ
Katanya selalu lembut dengan janji tanpa henti
Berusaha untuk meyakini walau hanya ilusi
Jalanan ini jadi saksi atas ucap dari lidah tak bertulang
Teriakkannya membabi buta sampai semua terpana
Tentang aku yang kalian butuhkan
Tentang aku bukan penipu 5 tahunan
Tentang aku adalah utusan
Jalanan ini menjadi bukti kuat
Teriak histeris, ramai bagai petir menggelegar hebat
Membius keraguan hati rakyat
Selalu begitu, dari dulu juga begitu, rakyat selalu terpikat
Perubahan hanyalah kursi manja di gedung mewah
Rakyat tetap begitu saja
Jalanan itu dulu hanyalah bukti peninggalan janji manis yang terasa pedis
Rakyat selalu dibutakan oleh paras dan rayuan tanpa batas
Sayang seribu sayang masih tertipu dengan nada merdu
Dalam irama nada yang selalu sama
Narasi jalanan hanyalah rayuan belaka, bagai pria menggoda pujaan hati
Selalu terbuai dan terjatuh, lalu mendekat kembali tanpa ragu walau tertipu lagi