Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Nyanyian Marhaen

14 Juli 2024   14:26 Diperbarui: 14 Juli 2024   14:54 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.id/baca/opini/2023/09/24/63-tahun-mimpi-marhaen

Di bawah langit yang merona,

Terdengar nyanyian dari desa.

Suara Marhaen yang memelas,

Mengalun lirih tanpa alas.

Di hamparan sawah hijau nan luas,

Tertatih langkah mereka yang cemas.

Di balik senyum, ada luka menganga,

Tertutup debu jalanan, terlupakan asa.

Mereka yang menggarap tanah,

Menabur benih harapan tanpa salah.

Namun, hasil panen tak menentu,

Ditelan waktu yang terus berlalu.

Nyanyian mereka menggema,

Di sudut-sudut kota yang penuh gema.

Namun siapa peduli suara mereka?

Hanya angin yang membelai lembut nyawa.

Marhaen yang lemah tak berdaya,

Di bawah naungan kuasa yang menggema.

Mereka bernyanyi dalam duka,

Menggugah nurani yang kian pudar.

Dalam balutan kain sederhana,

Mereka bertahan, meski lara.

Di bawah terik mentari yang menyala,

Mereka tetap tegar, meski tak punya apa-apa.

Nyanyian Marhaen, nyanyian kesedihan,

Mengalun di setiap sudut peradaban.

Suara mereka yang menggugah rasa,

Mengajak kita untuk peduli, untuk bersama.

Di balik senyum mereka yang sederhana,

Terdapat cerita tentang perjuangan tanpa akhir.

Mereka yang terus berjalan, meski tertatih,

Menjadi simbol kekuatan, dalam setiap langkah yang gigih.

Nyanyian Marhaen, nyanyian harapan,

Mengalun lembut di setiap detak jantung.

Suara mereka yang menggugah nurani,

Mengajak kita untuk bersama, untuk peduli.

Dalam nyanyian itu, ada harapan,

Meski terbungkus dalam duka.

Mereka yang bernyanyi, mengingatkan kita,

Bahwa mereka juga manusia, layak dicinta.

Nyanyian Marhaen, nyanyian kebangkitan,

Mengalun di setiap hembusan angin.

Suara mereka yang menggugah semangat,

Mengajak kita untuk bergerak, untuk berubah.

Di bawah langit yang merona,

Terdengar nyanyian dari desa.

Suara Marhaen yang penuh harapan,

Mengalun dalam setiap langkah kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun