Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Rakyat Butuh Rumah, Bukan Deritanya Yang Ditambah

27 Juni 2024   06:59 Diperbarui: 27 Juni 2024   07:02 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/p/C8rEdsORLlr/?igsh=bGVyM2Y4b3d5c284

1. **Beban Tambahan bagi Kaum Marhaen**: Tapera dapat dilihat sebagai beban tambahan bagi kaum marhaen (rakyat kecil) yang sudah berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Kewajiban menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan perumahan, tanpa jaminan manfaat yang langsung dirasakan, menambah tekanan ekonomi bagi mereka.

2. **Peran Negara dalam Penyediaan Perumahan**: Marhaenisme menekankan peran negara dalam memastikan kesejahteraan rakyat, termasuk dalam penyediaan perumahan. Negara seharusnya lebih proaktif dalam membangun perumahan rakyat dan menyediakan subsidi perumahan, bukannya melempar tanggung jawab tersebut kepada rakyat melalui skema tabungan wajib.

### Dampak UU Tapera Terhadap Rakyat

Implementasi UU Tapera telah menimbulkan beberapa dampak signifikan terhadap masyarakat:

1. **Beban Ekonomi**: Bagi pekerja berpenghasilan rendah, kewajiban menyisihkan sebagian penghasilan untuk Tapera dapat mengurangi daya beli mereka dan memperburuk kondisi ekonomi rumah tangga.

2. **Ketidakpastian Manfaat**: Banyak pekerja yang meragukan manfaat nyata dari Tapera, terutama karena skema ini membutuhkan waktu lama sebelum tabungan dapat digunakan untuk pembiayaan perumahan. Ketidakpastian ini menimbulkan kekhawatiran bahwa mereka mungkin tidak akan merasakan manfaat langsung dari skema tersebut.

3. **Kesenjangan Sosial**: UU Tapera berpotensi memperlebar kesenjangan sosial jika tidak diimplementasikan dengan kebijakan pendukung yang tepat. Tanpa dukungan yang memadai, pekerja berpenghasilan rendah mungkin akan terus kesulitan mengakses perumahan yang layak.

### Solusi dan Rekomendasi

Untuk mengatasi kritik dan masalah yang dihadapi, beberapa rekomendasi dapat dipertimbangkan:

1. **Penerapan Sistem Keuangan Syariah**: Mengadopsi prinsip-prinsip keuangan syariah dalam skema Tapera untuk memastikan tidak adanya unsur riba dan meningkatkan keadilan dalam distribusi manfaat.

2. **Peran Negara yang Lebih Besar**: Negara harus mengambil peran yang lebih aktif dalam penyediaan perumahan melalui pembangunan perumahan rakyat yang terjangkau dan pemberian subsidi perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun