Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Hipotesis Perolehan Suara dan Kursi PPP-Golkar-PDI di Pemilu 1997 jika Menggunakan Sistem Distrik

26 Juni 2024   04:13 Diperbarui: 26 Juni 2024   04:20 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.id/baca/foto/2023/12/15/arsip-foto-kompas-pemilu-era-orde-baru-fusi-partai-dan-dominasi-golkar

- **PDI**: Kemungkinan hanya akan memenangkan beberapa distrik di wilayah yang benar-benar menjadi basis kuat mereka.

Secara spesifik, kita dapat memperkirakan bahwa:

- **Golkar**: Mungkin akan memperoleh sekitar 75-80% kursi.

- **PPP**: Akan memperoleh sekitar 15-20% kursi.

- **PDI**: Mungkin hanya memperoleh sekitar 2-5% kursi.

### Kesimpulan

Jika Pemilu 1997 menggunakan sistem distrik, Golkar kemungkinan besar masih akan mendominasi parlemen dengan perolehan kursi yang signifikan. PPP mungkin akan mengalami sedikit peningkatan dalam perolehan kursi dibandingkan sistem proporsional karena beberapa tokoh kuat di daerah, sementara PDI mungkin hanya akan memperoleh sedikit kursi. Dominasi Golkar yang didukung oleh kontrol pemerintah pusat dan lokal akan tetap menjadi faktor utama dalam hasil pemilu tersebut. Sistem distrik cenderung memperkuat kekuasaan partai yang sudah dominan dan mengurangi representasi partai-partai yang lebih kecil, terutama dalam konteks politik Indonesia pada masa Orde Baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun